Perbedaan ROAS dan ROI Perbedaan ROAS dan ROI

6 Perbedaan ROAS dan ROI yang Perlu Diketahui

Saat ini banyak perusahaan yang menjalankan kampanye iklan di internet. Jika kamu memiliki usaha, kamu juga bisa mencoba mempromosikan usaha kamu di internet lewat sosial media atau platform advertising lainnya. 

Mempromosikan produk atau jasa di internet bisa membantu kamu dalam menjangkau customer luas dan berpeluang untuk meningkatkan omse usaha. 

Tapi, jika ingin menjalankan campaign digital, kamu perlu mempelajari beberapa metrik pemasaran digital agar campaign yang dijalankan lebih optimal. 

Dari banyaknya metrik yang ada, kamu perlu mempelajari ROAS dan ROI. Dua metrik ini memiliki peran penting dalam pemasaran digital. 

Lantas, apa perbedaan ROAS dan ROI? Temukan jawabannya dan pelajari informasi selengkapnya di artikel Tokpee ini. 

Apa Itu ROAS?

Sumber: Freepik

ROAS adalah singkatan dari Return on Advertising Spend, yang berarti pengembalian atas biaya iklan. Metrik ini digunakan untuk mengukur seberapa efektif pengeluaran iklan menghasilkan pendapatan.

Secara sederhana, ROAS akan menunjukkan jumlah pendapatan yang dihasilkan untuk setiap rupiah yang dihabiskan pada kampanye iklan. 

ROAS sering dijadikan indikator utama untuk mengevaluasi kinerja kampanye iklan digital karena memberikan gambaran jelas tentang keuntungan relatif dari setiap pengeluaran iklan. ROAS bisa dihitung menggunakan rumus berikut: 

Rumus ROAS: Omset / Biaya Iklan

Apa Itu ROI?

Return on Investment atau ROI adalah metrik dasar yang mengukur seberapa besar pengeluaran iklan kamu berkontribusi terhadap profit atau keuntungan bisnis kamu. 

ROI merupakan rasio antara keuntungan bersih dan investasi. Dengan menghitung ROI, maka kamu bisa memiliki gambaran jelas apakah campaign kamu menguntungkan secara finansial atau tidak. 

Sama seperti ROAS, ROI juga bisa dihitung dengan mudah menggunakan rumus berikut ini:

ROI = (Keuntungan Bersih / Biaya Investasi) x 100

Perbedaan ROAS dan ROI

Secara definisi, ROAS dan ROI terlihat berbeda. Tidak hanya itu, ROAS dan ROI juga memiliki beberapa perbedaan yang bisa dipelajari. Berikut beberapa perbedaan ROAS dan ROI yang perlu kamu pahami. 

Lingkup Metrik Berbeda

Perbedaan utama antara ROAS dan ROI yaitu lingkup metrik ini berbeda. ROI mempertimbangkan semua komponen biaya iklan, produksi, dan lain sebaiknya. Sementara itu, ROAS hanya fokus pada biaya iklan dan pendapatan yang langsung dihasilkan dari iklan. 

Perbedaan ini membuat masing-masing metrik cocok untuk tujuan berbeda. ROAS merupakan alat yang tepat untuk keputusan taktis cepat. Metrik ini berguna untuk membandingkan platform iklan, menyesuaikan campaign, atau memutuskan produk mana yang akan dipromosikan lebih intensif. 

Baca Artikel Lainnya  6 Cara Menaikkan Followers Shopee Ini Dijamin Bikin Bisnis Laris!

Sementara itu, ROI memiliki perspektif yang lebih luas, sehingga lebih cocok untuk keputusan strategi jangka panjang, seperti alokasi anggaran pemasaran secara keseluruhan dan mengevaluasi kelayakan produk. 

Faktor Waktu

Perbedaan ROAS dan ROI lainnya yaitu faktor waktu. ROAS bisa memberikan insight hampir instan. Sedangkan ROI membutuhkan waktu lebih lama dalam memberikan insight karena ada banyak variabel yang dipertimbangkan. 

Tapi, perlu diingat bahwa ROAS yang tinggi tidak selalu menghasilkan ROI yang positif. Ad campaign mungkin menghasilkan pendapatan yang mengesankan terhadap beberapa biaya, tetapi ketika mempertimbangkan semua biaya lain, mungkin tidak memberikan kontribusi yang signifikan. 

Tujuan

ROAS dan ROI merupakan metrik yang berguna untuk mengevaluasi sebuah usaha dalam membelanjakan uangnya. 

Bedanya, ROAS berhubungan dengan berapa banyak pendapatan yang didapatkan sebuah perusahaan dari uang yang dibelanjakan. Sedangkan ROI digunakan untuk mengukur berapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari investasi yang dikeluarkan perusahaan. 

Faktor Pengukuran

ROAS digunakan untuk mengukur efektivitas kampanye iklan, sehingga bisa mengevaluasi performa pemasaran digital. ROAS tidak akan menghitung biaya lain di luar iklan, seperti operasional atau distribusi. 

Sedangkan ROI akan berfokus pada profitabilitas keseluruhan suatu investasi dengan mempertimbangkan seluruh biaya yang terkait. Metrik ini lebih komprehensif karena menghitung semua faktor yang mempengaruhi keuntungan usaha. 

Konteks Penggunaan

Perbedaan ROAS dan ROI juga bisa dilihat dari konteks penggunaannya. ROAS biasanya digunakan oleh tim pemasaran untuk:

  • Mengevaluasi efektivitas kampanye iklan secara spesifik.
  • Membandingkan performa berbagai platform iklan, seperti Google Ads, Facebook Ads, atau TikTok Ads.
  • Menentukan anggaran untuk iklan berdasarkan pengembalian pendapatan.

Sementara itu, ROI lebih relevan bagi pemilik bisnis atau manajer keuangan untuk:

  • Menilai profitabilitas proyek, produk, atau strategi bisnis secara keseluruhan.
  • Membuat keputusan strategis jangka panjang terkait investasi bisnis.
  • Mengukur keberhasilan total dari pengeluaran bisnis di berbagai area, tidak hanya iklan.

Kelebihan dan Kekurangan

Dari segi kelebihan dan kekurangan, ROAS dan ROI juga berbeda. ROAS memiliki kelebihan memberikan gambaran cepat tentang performa iklan. Sedangkan kekurangan ROAS yaitu tidak bisa mencerminkan profit bisnis secara keseluruhan. 

Sedangkan kelebihan ROI yaitu bisa memberikan pkamungan keseluruhan tentang keuntungan bisnis. Tapi, ROI tidak bisa menunjukkan efektivitas iklan secara langsung dengan spesifik. 

Tips Mengoptimalkan ROAS dan ROI

Sumber: Freepik

ROAS dan ROI merupakan metrik penting dalam pemasaran digital. Kamu perlu mengoptimalkan metrik ini agar iklan lebih optimal. Berikut sejumlah tips mengoptimalkan ROAS dan ROI yang perlu kamu lakukan. 

Memahami Data dan Cara Analisisnya

Langkah pertama untuk mengoptimalkan ROAS dan ROI adalah memahami data yang kamu miliki. Gunakan tools analitik seperti Google Analytics, Facebook Ads Manager, atau platform serupa untuk melacak performa iklan kamu. Pastikan kamu memonitor:

  • Biaya per Klik (CPC): Untuk mengetahui seberapa efisien pengeluaran iklan.
  • Konversi: Pastikan kamu memahami bagaimana pengunjung mengubah menjadi pembeli.
  • Pendapatan per Konversi: Ini adalah kunci untuk menghitung ROAS.
Baca Artikel Lainnya  Simak, Pengertian ROMI Digital Marketing Lengkap dengan Cara Menghitung dan Contohnya

Dengan analisis yang tepat, kamu bisa menemukan titik lemah dalam kampanye iklan dan segera melakukan penyesuaian.

Membuat segmentasi Audiens yang Lebih Spesifik

Mengoptimalkan ROAS dimulai dengan menargetkan audiens yang benar-benar relevan. Hindari pendekatan “menjaring seluas mungkin” karena ini dapat mengurangi efektivitas kampanye kamu. Beberapa cara untuk melakukan segmentasi adalah:

  • Demografi: Usia, lokasi, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan.
  • Minat dan Kebiasaan: Gunakan data perilaku untuk menargetkan audiens yang memiliki minat terkait dengan produk kamu.
  • Retargeting: Target ulang audiens yang pernah mengunjungi situs kamu tetapi belum melakukan pembelian.

Dengan menargetkan audiens yang lebih spesifik, biaya iklan kamu akan lebih efisien, sehingga ROAS meningkat.

Mengoptimalkan Landing Page

Seringkali, performa iklan yang buruk bukan hanya karena kreatifnya kurang menarik, tetapi juga karena halaman arahan (landing page) yang tidak efektif. Pastikan landing page kamu memiliki elemen berikut:

  • Desain Responsif: Mudah diakses di perangkat apa pun, baik desktop maupun ponsel.
  • Call-to-Action (CTA) yang Jelas: CTA harus menarik perhatian dan mendorong tindakan.
  • Kecepatan Loading Cepat: Halaman yang lambat bisa membuat pengunjung meninggalkan situs sebelum membeli.

Landing page yang baik tidak hanya meningkatkan konversi, tetapi juga berkontribusi pada ROI yang lebih tinggi karena menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari investasi yang sama.

Menggunakan Strategi Penawaran yang Cerdas

Platform iklan seperti Google Ads dan Facebook Ads menawarkan berbagai opsi penawaran, seperti CPC, CPM, dan CPA. Pilih strategi penawaran yang sesuai dengan tujuan kamu:

  • Jika ingin meningkatkan lalu lintas, gunakan CPC (Cost Per Click).
  • Jika fokus pada brand awareness, pilih CPM (Cost Per Thousand Impressions).
  • Untuk konversi, gunakan CPA (Cost Per Acquisition).

Selain itu, manfaatkan fitur otomatisasi penawaran (bidding automation) yang tersedia di platform iklan untuk memaksimalkan efisiensi biaya.

Melakukan Pengujian dan Optimasi Kreatif Iklan

Konten iklan adalah ujung tombak yang menarik perhatian audiens. Untuk mengoptimalkan ROAS, lakukan A/B Testing pada elemen kreatif, seperti:

  • Gambar atau video.
  • Headline dan teks.
  • Format iklan (carousel, single image, video).

Gunakan hasil tes untuk memahami elemen mana yang paling efektif dalam menarik klik dan konversi.

Sudah Tahu Perbedaan ROAS dan ROI?

Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan ROAS dan ROI lengkap dengan cara optimasinya. Dengan memahami hal ini, maka kamu bisa mengoptimalkan strategi pemasaran yang dijalankan. 

Tapi, perlu diingat bahwa memahami perbedaan ROAS dan ROI saja tidak cukup. Kamu juga harus bisa memahami kebutuhan dan kesukaan pasar. 

Kamu bisa mengetahui hal tersebut dengan Tokpee. Sebab, Tokpee memiliki fitur riset detail produk yang bisa kamu gunakan untuk mencari tahu varian produk seperti apa yang disukai konsumen. Jadi, kalau ingin pemasaran yang dijalankan lebih optimal, jangan lupa langganan Tokpee sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *