Dalam menjalankan bisnis atau usaha sendiri, kamu harus memahami dan melakukan proses pengembangan produk. Ada banyak strategi yang bisa dilakukan dalam mengembangkan produk, salah satunya yaitu strategi MVP. Apa itu bisnis MVP?
Di artikel Tokpee ini, kami akan mengulas lengkap seputar bisnis MVP. Simak penjelasan lengkapnya sampai akhir.
Apa Itu Bisnis MVP?
Sumber: Freepik
Saat mengeluarkan produk baru, kamu mungkin menemukan beberapa kendala. Mungkin saja produk kamu kurang disukai, kurang diterima, atau terdapat eror yang perlu diperbaiki. Padahal, untuk mengeluarkan produk tersebut, kamu sudah mengeluarkan biaya yang besar.
Nah, untuk menyiasati hal tersebut, kamu bisa menerapkan strategi MVP. Apa itu strategi MVP?
Minimum viable product atau MVP adalah produk dengan fitur dasar yang cukup unik untuk menarik perhatian pengguna.
Jadi, kamu bisa membuat produk dengan fitur yang belum terlalu canggih, tapi tetap mempunyai nilai guna yang tinggi.
MVP sangat penting bagi keperluan pengembangan produk atau product development. Dengan membuat MVP, maka kamu akan mendapatkan feedback dari pengguna
Feedback atau timbal balik ini bisa menjadi acuan untuk menyempurnakan produk dan menghasilkan produk akhir.
Beberapa startup atau perusahaan rintisan sukses memanfaatkan strategi ini dalam mengembangkan produk atau layanannya.
Tujuan Bisnis MVP
Dalam menjalankan strategi MVP, seorang pemilik usaha pasti memiliki tujuan. Berikut ini beberapa tujuan bisnis MVP yang bisa kamu pahami.
Segera Mengeluarkan Produk
Salah satu tujuan utama dari MVP yaitu kamu bisa segera meluncurkan produk. Ada kalanya, kamu harus meluncurkan produk secepat mungkin. Sebagai contoh, kamu perlu meluncurkan produk di momen penting, seperti mengeluarkan koleksi gamis baru di bulan Ramadan.
Menguji Produk
Tujuan lainnya yaitu melakukan pengujian produk ke pengguna sungguhan. Dengan melakukan hal ini, maka kamu bisa mendapatkan feedback dari pengguna yang membeli produk kamu.
Hasil feedbacknya bisa kamu manfaatkan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk.
Menghemat Pengeluaran
Bisnis yang masih dirintis biasanya tidak mempunyai modal besar untuk mengeluarkan produk yang unggul. Maka dari itu, MVP bisa menjadi solusinya.
Kamu bisa tetap membuat produk, tapi yang sederhana. Setelah produk dilepaskan ke pasar, kamu bisa mendapatkan feedback dari pembeli.
Dengan demikian, kamu tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk memiliki produk baru yang sempurna.
Mengurangi Risiko Gagal
Risiko gagal atau rugi memang tidak bisa dihindari. Namun, kamu bisa meminimalkan risiko tersebut dengan menjalankan bisnis MVP.
Hanya dengan membuat fitur dasar di produk kamu, maka kamu bisa memahami perilaku dan harapan pengguna. Jadi, kamu bisa menyempurnakannya kembali di produk berikutnya.
Karakteristik Bisnis MVP
Sumber: Freepik
Berbicara mengenai apa itu bisnis MVP, tidak lengkap rasanya jika kita tidak mengulik tentang karakteristik bisnis ini. Berikut ini beberapa karakteristik bisnis MVP yang perlu kamu ketahui.
Mempunyai Nilai yang Menarik Audiens
Meskipun masih diisi oleh fitur sederhana, kamu harus memastikan bahwa MVP mempunyai nilai yang cukup menarik audiens.
Sebab, jika tidak, maka akan sulit untuk menggaet pengguna. Jangan sampai kamu membuat MVP yang tidak menggungah target pasar.
Menunjukkan Manfaat di Masa Depan
Sebenarnya, MVP merupakan produk yang sifatnya sementara. Namun, kamu harus mampu menyakinkan pengguna bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat di masa depan.
Yakinkan mereka bahwa produk kamu akan terus berkembang dan memaksimalkan manfaat yang mereka dapat.
Memberikan Feedback untuk Pengembangan Produk
Bukan MVP namanya jika tidak mendapatkan feedback apapun. Maka dari itu, saat meluncurkan MVP, jangan lupa untuk meminta pendapat mereka tentang produk tersebut. Kemudian, manfaatkan feedback tersebut untuk menyempurnakan produk.
Contoh Bisnis MVP
Strategi MVP sebenarnya sudah banyak dilakukan brand-brand ternama. Berikut ini beberapa contoh bisnis MVP yang perlu diketahui.
Flip
Flip adalah aplikasi yang menyediakan jasa pengiriman uang tanpa biaya administrasi. Flip banyak digunakan karena dinilai praktis.
Tapi, tahukah kamu kalau awal kemunculannya, Flip bukan berupa aplikasi atau web melainkan berupa Google Formulir. Tapi, saat ini Flip sudah berupa aplikasi yang nyaman dan mudah digunakan.
Amazon
Kalau kamu biasa belanja online, maka kamu pasti sudah tidak asing dengan Amazon. Sebagai informasi, Amazon merupakan situs jual beli online yang didirikan pada 1994.
Di awal kemunculannya, Amazon hanya berupa situs jual beli buku. Tapi, saat ini semua produk bisa ditemukan di Amazon.
Twitter atau X
Contoh bisnis MVP lainnya yaitu Twitter atau X. Di awal kehadirannya, sosial media populer ini hanya platform berbasis SMS singkat. Namun, saat ini Twitter sudah berkembang menjadi sosial media dengan fitur yang beragam, bahkan bisa berbagai video.
Selain Twitter, strategi MVP juga pernah diterapkan Facebook. Dahulu, Facebook hanya menghubungkan antar mahasiswa lewat pesan.
Ide utamanya yaitu menghubungkan teman lewat platform sosial. Namun, karena teknologi semakin berkembang, saat ini Facebook bisa digunakan siapa saja.
Bahkan, Facebook bisa digunakan untuk berjualan dan membagikan konten menarik yang berpotensi mendatangkan penghasilan.
Tips Menjalankan Bisnis MVP
Sumber: Freepik
Membangun bisnis berbasis Minimum Viable Product (MVP) adalah langkah strategis untuk menguji ide produk dengan cepat dan efisien.
MVP memungkinkan Anda meluncurkan produk dengan fitur inti yang cukup untuk menarik pengguna awal dan mengumpulkan umpan balik. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan bisnis MVP:
Pahami Masalah yang Akan Diselesaikan
Sebelum membuat MVP, identifikasi masalah spesifik yang ingin Anda selesaikan untuk target pasar Anda. Pastikan produk yang Anda tawarkan benar-benar relevan dan memberikan solusi yang jelas bagi pengguna.
Tentukan Fitur Utama
Jangan mencoba memasukkan semua fitur ke dalam MVP. Fokuslah pada fitur inti yang menjadi nilai utama produk Anda. Fitur ini harus cukup untuk menarik perhatian pengguna dan memberikan pengalaman awal yang memadai.
Kenali Target Pengguna
Pahami siapa pengguna awal (early adopters) yang menjadi target MVP Anda. Mereka adalah kelompok yang cenderung antusias mencoba hal baru dan memberikan umpan balik konstruktif. Lakukan riset pasar untuk mengenali kebutuhan mereka.
Lakukan Pengembangan yang Cepat dan Efisien
MVP harus dirancang dan dikembangkan dalam waktu singkat. Gunakan metode agile development untuk mempercepat proses tanpa mengorbankan kualitas fitur inti.
Uji Pasar dengan Data Nyata
Luncurkan MVP Anda ke pasar untuk melihat bagaimana produk diterima. Gunakan platform online seperti media sosial, landing page, atau aplikasi untuk menjangkau pengguna. Pastikan Anda memantau metrik penting seperti tingkat konversi, retensi pengguna, dan tingkat kepuasan.
Kumpulkan Umpan Balik Pengguna
Pengumpulan umpan balik adalah inti dari MVP. Dengarkan masukan pengguna tentang apa yang mereka sukai, apa yang perlu diperbaiki, dan apa yang mereka harapkan. Gunakan data ini untuk iterasi dan pengembangan lebih lanjut.
Kelola Anggaran dengan Bijak
Karena MVP bertujuan untuk menghemat biaya, pastikan Anda mengalokasikan sumber daya secara efektif. Hindari pengeluaran besar untuk fitur tambahan yang belum terbukti penting.
Bangun Komunikasi yang Baik dengan Pengguna
Jaga komunikasi terbuka dengan pengguna awal Anda. Transparansi dalam mendengarkan keluhan dan memberikan solusi meningkatkan kepercayaan serta loyalitas mereka.
Tertarik Menjalankan Bisnis MVP?
Nah, itulah penjelasan mengenai bisnis MVP. Dengan menerapkan tips ini, bisnis MVP Anda memiliki peluang lebih besar untuk sukses.
Fokus pada kebutuhan pasar dan pengelolaan sumber daya yang cermat akan membantu Anda membangun produk yang relevan dan berdaya saing.
Selain menjalankan bisnis MVP, kamu juga bisa menggunakan Tokpee sebelum mengeluarkan produk baru. Sebab, Tokpee memiliki fitur riset detail produk yang bisa digunakan untuk mencari varian produk yang banyak diminati pasar.
Dengan melakukan riset ini, maka kamu bisa menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pasar, sehingga produk kamu pasti laku di pasaran.
Selain digunakan untuk riset produk yang dibutuhkan konsumen, Tokpee juga bisa kamu gunakan untuk mencari ide jualan yang laris dan melakukan riset kompetitor. Dengan Tokpee, maka kamu bisa mengembangkan produk dengan optimal. Jadi, jangan ragu untuk langganan Tokpee sekarang juga!