Google Trends adalah fitur gratis yang disediakan Google untuk melakukan berbagai keperluan riset, termasuk riset pasar. Cara menggunakan Google Trends untuk riset pasar sebenarnya tidak sulit.
Meski tidak sulit, tapi ada beberapa hal yang perlu kamu cermati saat melakukan riset pasar dengan tools ini.
Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan keunggulan dan kekurangan tools ini sebelum menggunakannya sebagai media untuk riset pasar.
Nah, di artikel Tokpee kali ini, kami akan mengupas tuntas seputar cara penggunaan Google Trends untuk keperluan riset pasar. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Google Trends?
Sumber: Pixabay
Sebelum mempelajari cara penggunaannya, tidak ada salahnya jika kita mengenal terlebih dahulu apa itu Google Trends.
Google Trends adalah alat gratis dari Google yang memungkinkan pengguna untuk melihat tren pencarian suatu kata kunci dalam periode waktu tertentu.
Dengan Google Trends, kamu bisa mengetahui apakah suatu topik sedang populer atau justru mengalami penurunan minat di kalangan pengguna internet.
Fungsi Google Trends
Perlu dipahami bahwa Google Trends memiliki banyak fungsi yang bisa membantu kamu dalam mengoptimalkan bisnis. Berikut penjelasannya.
Mengetahui Tren Populer di Internet
Google Trends membantu pengguna melihat topik yang sedang banyak dicari oleh masyarakat. Dengan memahami tren yang sedang naik, bisnis dan content creator bisa menyesuaikan strategi agar lebih relevan dengan minat audiens.
Membandingkan Popularitas Kata Kunci
Google Trends memungkinkan pengguna untuk membandingkan beberapa kata kunci sekaligus. Dengan fitur ini, kamu bisa mengetahui kata kunci mana yang lebih populer dan memiliki potensi lebih besar untuk menarik perhatian.
Melihat Perubahan Tren dari Waktu ke Waktu
Data pencarian yang ditampilkan dalam bentuk grafik membantu pengguna melihat bagaimana tren suatu kata kunci naik atau turun dalam periode tertentu. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan waktu yang tepat dalam meluncurkan kampanye atau membuat konten.
Mengoptimalkan Strategi SEO dan Konten
Content creator dan digital marketer bisa memanfaatkan Google Trends untuk memilih topik yang sesuai dengan minat audiens. Menggunakan kata kunci yang sedang tren meningkatkan peluang mendapatkan lebih banyak traffic dan engagement.
Menganalisis Tren Berdasarkan Lokasi
Google Trends memungkinkan pengguna melihat popularitas suatu kata kunci di berbagai wilayah. Fitur ini sangat berguna bagi bisnis yang ingin menargetkan audiens berdasarkan lokasi geografis agar strategi pemasaran lebih efektif.
Keunggulan dan Kekurangan Google Trends
Sumber: Pixabay
Google Trends merupakan alat gratis dari Google yang memungkinkan pengguna menganalisis tren pencarian suatu kata kunci. Dengan fitur yang ditawarkan, banyak pebisnis, content creator, dan digital marketer memanfaatkannya untuk mengoptimalkan strategi mereka. Namun, selain memiliki keunggulan, Google Trends juga memiliki beberapa kekurangan.
Keunggulan Google Trends
Menyediakan Data Real-Time
Google Trends menampilkan data pencarian yang diperbarui secara real-time. Dengan fitur ini, pengguna bisa mengetahui tren terbaru dan menyesuaikan strategi pemasaran atau pembuatan konten agar lebih relevan dengan minat audiens.
Mempermudah Analisis Tren Jangka Panjang
Google Trends memungkinkan pengguna melihat perubahan tren dalam berbagai periode waktu, mulai dari satu jam terakhir hingga bertahun-tahun ke belakang. Data ini sangat berguna untuk memahami pola pencarian dan merencanakan strategi bisnis jangka panjang.
Bisa Membandingkan Beberapa Kata Kunci Sekaligus
Fitur perbandingan kata kunci membantu pengguna menentukan istilah mana yang lebih populer. Dengan analisis ini, pemilik bisnis dan content creator bisa memilih kata kunci yang lebih efektif untuk optimasi SEO atau kampanye pemasaran.
Menyediakan Analisis Berdasarkan Lokasi
Google Trends memungkinkan pengguna melihat popularitas suatu kata kunci berdasarkan lokasi tertentu. Fitur ini sangat berguna bagi bisnis yang ingin menargetkan pasar di wilayah spesifik dan menyesuaikan strategi pemasaran sesuai dengan kebutuhan audiens lokal.
Menampilkan Topik dan Kueri Terkait
Selain kata kunci utama, Google Trends juga menampilkan topik dan kueri yang terkait dengan pencarian tersebut. Dengan informasi ini, pengguna bisa menemukan ide tambahan untuk pengembangan konten atau strategi pemasaran.
Kekurangan Google Trends
Tidak Menampilkan Data dengan Angka Pasti
Google Trends hanya menampilkan hasil dalam bentuk grafik dengan skala 0 hingga 100, tanpa menunjukkan jumlah pasti pencarian. Hal ini membuat pengguna sulit mengetahui seberapa besar volume pencarian sebenarnya dari suatu kata kunci.
Tidak Bisa Menganalisis Data Secara Mendalam
Google Trends memberikan gambaran umum tentang tren pencarian, tetapi tidak menyediakan data rinci seperti profil demografi pengguna atau alasan di balik perubahan tren. Untuk analisis yang lebih mendalam, pengguna perlu menggunakan alat lain seperti Google Keyword Planner atau Google Analytics.
Hanya Menampilkan Data dari Google
Google Trends hanya mengambil data dari pencarian Google, sehingga tidak mencerminkan tren pencarian dari platform lain seperti YouTube, TikTok, atau marketplace e-commerce. Jika target audiens lebih aktif di platform lain, data dari Google Trends mungkin kurang relevan.
Memerlukan Pemahaman dalam Menginterpretasi Data
Pengguna perlu memahami cara membaca dan menginterpretasikan data dengan benar agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Jika hanya melihat grafik tanpa analisis mendalam, data dari Google Trends bisa menyesatkan dan menyebabkan strategi yang kurang efektif.
Cara Menggunakan Google Trends untuk Riset Pasar
Sumber: Freepik
Google trends adalah alat penting yang bisa digunakan untuk melakukan riset pasar. Berikut ini langkah-langkah menggunakan Google Trends untuk melakukan riset pasar.
Mencari Kata Kunci yang Relevan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan yaitu melakukan riset kata kunci yang relevan terlebih dahulu.
Kamu bisa memasukkan kata kunci atau frasa tertentu untuk diteliti, seperti nama produk yang akan kamu tawarkan. Dengan cara ini, maka kamu bisa melihat tren pencarian dan memahami minat pengguna terhadap topik tertentu.
Memasang Filter Lokasi dan Waktu
Selanjutnya, kamu perlu memasang filter lokasi dan waktu. Pastikan mengatur filter sesuai dengan target pasar yang ingin dituju dan periode waktu yang relevan.
Langkah ini bisa membantu kamu mendapatkan insight yang lebih spesifik mengenai pencarian pengguna di wilayah atau waktu tertentu.
Membandingkan Trend Pencarian
Berikutnya, cara menggunakan Google Trends untuk riset pasar yaitu membandingkan tren pencarian. Dengan membandingkan kata kunci yang berbeda, maka kamu bisa mengetahui mana yang lebih populer dan fokus pada hal yang paling relevan dengan bisnis kamu.
Melakukan Analisis Trend Seiring Waktu
Selain melihat trend pencarian secara umum, kamu juga bisa melakukan analisis perubahan trend seiring waktu.
Perhatikan apakah ada pola atau fluktuasi tertentu yang bisa kamu identifikasi. Kemudian, gunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan bisnis.
Misalnya, kamu melihat minat terhadap produk tertentu ada penurunan atau kenaikan dari waktu ke waktu, maka kamu bisa menjadikan data ini sebagai patokan apakah perlu melanjutkan penjualan produk tersebut atau tidak.
Mengeksplorasi Topik Terkait
Google Trends juga menawarkan fitur “pertumbuhan terkait” yang memungkinkan kamu untuk mengeksplorasi topik tertentu yang relevan dengan usaha kamu.
Cara ini membuka peluang baru untuk kamu menjangkau pasar lebih luas atau bahkan menemukan ide konten baru yang bisa menarik minat konsumen.
Memanfaatkan Data Demografis
Data demografis yang disediakan Google Trend bisa memberikan informasi berharga terkait siapa saja yang melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu.
Kamu bisa menggunakan informasi ini untuk memahami profil audiens dan menyesuaikan strategi pemasaran agar sesuai dengan karakteristik demografis audiens.
Mengintegrasikan dengan Tools Analisis Lain
Terakhir, kamu bisa mencoba mengintegrasikan data dari Google Trends dengan alat analisis lain, seperti Google Analytics atau alat riset pasar lainnya.
Langkah ini akan memberikan pandangan lebih holistik mengenai perilaku konsumen dan membantu kamu dalam mengambil keputusan yang tepat.
Sudah Bisa Menggunakan Google Trends untuk Riset Pasar?
Nah, itulah penjelasan mengenai cara menggunakan Google Trends untuk riset pasar. Kamu bisa memanfaatkan tools gratis ini untuk mengoptimalkan usaha.
Selain menggunakan Google Trends, kamu juga bisa menggunakan Tokpee untuk melakukan riset pasar yang lebih lengkap dan detail.
Tools ini dinilai lebih powerfull karena fitur yang dimilikinya sangat beragam. Kamu bisa menggunakan Tokpee untuk mencari ide jualan yang banyak diminati pasar, mencari varian produk yang disukai konsumen, mencari produk-produk yang sedang trending, hingga melakukan analisis kompetitor.
Semua itu bisa kamu manfaat untuk mengembangkan strategi pasar yang lebih optimal. Jadi, kalau ingin menjangkau pasar yang lebih luas, jangan lupa untuk menggunakan Tokpee sekarang juga!