contoh pasar persaingan monopolistik contoh pasar persaingan monopolistik

10 Contoh Pasar Persaingan Monopolistik di Indonesia

Dalam ilmu ekonomi, jenis pasar sangat beragam. Salah satu yang paling populer yaitu pasar persaingan monopolistik. 

Sangkin populernya, tanpa disadari kita sering berinteraksi atau bahkan berperan dalam pasar persaingan monopolistik. 

Lantas, apa saja contoh pasar persaingan monopolistik? Pada artikel Tokpee ini, kamu akan mengupas tuntas seputar pasar persaingan monopolistik lengkap dengan contohnya. Simak penjelasannya sampai akhir. 

Apa Pengertian Pasar Monopolistik?

contoh pasar persaingan monopolistik

Seperti kata pepatah “serupa tapi tak sama”, begitu pula dengan jenis pasar yang satu ini. Pasar monopolistik adalah pasar dimana terdapat banyak penjual yang menawarkan produk serupa, namun tidak identik. 

Setiap penjual punya kekuatan untuk menetapkan harga dan menciptakan diferensiasi produk masing-masing untuk menarik konsumen.

Sehingga, ini menciptakan situasi dimana pelanggan memiliki banyak pilihan. Dari sisi penjual, mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar melalui inovasi produk dan strategi pemasaran.

Persaingan yang tercipta tidak hanya berdasarkan harga, tetapi juga berdasarkan fitur, kualitas, dan layanan tambahan yang ditawarkan oleh produk ataupun  penjual.

Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik

Sumber: pexels

Selain memahami pengertian pasar persaingan monopolistik, kamu juga perlu memahami ciri-ciri dari pasar ini. Berikut ini beberapa ciri pasar persaingan monopolistik yang perlu kamu pahami. 

Jumlah Produsen atau Penjual Banyak

Di pasar persaingan monopolistik, jumlah produsen atau penjual sangat banyak dan beragam. Produsen di dalam pasar ini harus siap dengan kompetisi yang ada. 

Selain itu, penjual juga tidak memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan harga pasar. Banyak penjual membuat koordinasi antara produsen untuk menetapkan harga bersama-sama. 

Hal ini menyebabkan harga ditentukan oleh dinamika pasar dan setiap produsen harus bisa mempertahankan target marketnya sendiri. 

Terdapat Diferensiasi Produk

Ciri lainnya dari pasar persaingan monopolistik yaitu terdapat diferensiasi produk. Produk yang ditawarkan sebenarnya serupa, tapi memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi bentuk, ukuran, corak, kualitas, dan lain sebagainya. 

Sebagai contoh, dalam industri sepatu olahraga, merek-merek seperti Nike, Adidas, dan Puma semuanya menawarkan sepatu olahraga, namun dengan desain, teknologi, dan fitur yang berbeda.

Diferensiasi produk ini membuat produsen tidak dapat menentukan harga sesuai kemampuan. Sebab, jika ada produsen yang menaikkan harga tanpa alasan, maka mereka berisiko kehilangan customer. 

Persaingan yang Terjadi Tidak Bergantung Pada Harga

Di pasar persaingan monopolistik, persaingan yang terjadi tidak bergantung pada harga. Produsen akan lebih fokus pada hal lain seperti desain, kualitas, pemasaran, dan keunggulan lain dari dari produk mereka.

Apabila ada produsen yang ingin menetapkan harga tinggi, mereka harus mampu meyakinkan konsumen bahwa produk mereka layak untuk dibeli. 

Keluar Masuk Pasar Bisa Dilakukan dengan Bebas

Pasar persaingan monopolistik memberikan kebebasan bagi produsen baru untuk masuk dan keluar pasar. Hal ini memungkinkan produsen baru untuk bergabung dan bersaing dengan yang sudah ada.

Produsen tidak perlu membutuhkan modal yang besar untuk masuk ke pasar ini. Produsen hanya perlu memiliki produk kualitas dan harga yang kompetitif.

Kebebasan ini membuat produsen yang tidak kompetitif dapat keluar dari pasar tanpa mengganggu keseimbangan pasar secara keseluruhan.

Mendukung Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Ciri pasar persaingan monopolistik lainnya yaitu mendukung perkembangan teknologi dan inovasi. Persaingan yang ketat, membuat produsen harus berinovasi. 

Kamu harus melakukan riset untuk mendapatkan inovasi terbaik agar bisnis terus berkembang. Inovasi ini juga bisa memicu perkembangan teknologi. 

Ketika satu produsen mengenalkan teknologi baru, maka produsen lain pasti akan melakukan riset untuk mendapatkan teknologi terbaik yang bisa bersaing. 

Baca Artikel Lainnya  Syarat dan Cara Daftar Shopee Affiliate Mudah dan Cepat

Karakteristik Pasar Monopolistik

contoh pasar persaingan monopolistik

Ada beberapa karakteristik utama yang membedakan pasar persaingan monopolistik dari jenis pasar lainnya:

Memiliki Jumlah Penjual atau Produsen Sangat Banyak

Dalam pasar persaingan monopolistik, terdapat banyak penjual atau produsen yang menawarkan produk serupa. Dimana, ini menciptakan lingkungan kompetitif yang tidak ada satu pun penjual yang mendominasi pasar secara keseluruhan.

Setiap penjual memiliki pangsa pasar yang relatif kecil, sehingga kekuatan pasar tersebar lebih merata.

Persaingan Produsen Tidak Berdasarkan Harga

Karena produk yang ditawarkan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki diferensiasi, persaingan antar produsen tidak hanya didasarkan pada harga. Namun, produsen juga berkutat dengan keunggulan produk meliputi fitur dan kualitas ataupun keunggulan layanan tambahan yang diberikan.

Dalam konteks ini, berarti produsen dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan produk mereka agar dapat tetap dilirik oleh konsumen.

Diferensiasi Produk

Salah satu karakteristik utama pasar persaingan monopolistik adalah diferensiasi produk. Dimana setiap produsen berusaha membedakan produknya dari brand lainnya melalui.

Perbedaan yang ditonjolkan produsen bisa meliputi aspek inovasi produk, branding, ataupun dari segi kualitas produk. 

Diferensiasi ini membuat konsumen memiliki preferensi tertentu terhadap produk tertentu, meskipun produk tersebut secara fungsional serupa.

Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Inovasi dan teknologi berperan peran penting dalam pasar persaingan monopolistik. Produsen diharuskan untuk selalu menciptakan inovasi-inovasi untuk menarik pelanggan dan mempertahankan pangsa pasar mereka.

Penggunaan teknologi terbaru baik dalam proses produksi dan marketing akan memberikan keunggulan sekaligus menarik perhatian calon pelanggan.

Kenapa Pasar Persaingan Monopolistik Bisa Terjadi

contoh pasar persaingan monopolistik

Hal pertama yang dapat menyebabkan terbentuknya pasar persaingan monopolistik salah satunya adalahnya adanya kebutuhan dan keinginan pelanggan yang beragam. Saking beragamnya kebutuhan dan keinginan konsumen, akhirnya produsen berusa memenuhi hal tersebut dnegan menawarkan produk yang bervariasi dan unik.

Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya pasar persaingan monopolistik antara lain:

Preferensi pelanggan yang Beragam

Setiap individu unik, begitupun dengan pelanggan. Oleh sebab itu, preferensi yang mereka miliki juga berbeda-beda terhadap produk. 

Beberapa pelanggan mungkin lebih mengedepankan kualitas, sementara pelanggan lainnya mungkin lebih tertarik dengan harga yang cenderung murah. Tak sedikit pula pelanggan yang sangat mementingkan merk atau brand di atas segalanya. 

Hal ini mendorong produsen untuk menciptakan berbagai macam produk, yang sekiranya dapat memenuhi preferensi pelanggan tersebut,

Inovasi dan Pengembangan Produk

Dalam pasar monopolistik, inovasi adalah kunci dan memegang peran yang sangat besar. Produsen dapat menghasilkan produk baru atau meningkatkan kualitas yang sudah ada akan mendapatkan nilai lebih di mata pelanggan.

Inovasi yang dilakukan untuk menarik pelanggan tidak terbatas pada aspek produk, tetapi juga mencakup proses produksi dan strategi pemasaran brand terkait.

Hambatan yang Masuk Cenderung Rendah

Pasar persaingan monopolistik memungkinkna lebih banyak produsen atau bahkan pemain baru untuk bersaing dalam melejitkan brand mereka.

Hal ini dikarenakan hambatan masuk yang cenderung rendah, sehingga menyebabkan produsen mana saja bisa masuk ke pasar monopolistik dengan mudah. 

Hal ini jauh berbeda dengan pasar oligopoli atau monopoli, dimana hambatan untuk memasuki pasar relatif tinggi. 

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada bagian ini kamu akan memahami lebih lanjut apa saja keunggulan jenis pasar ini, dan apa saja yang membuat pasar persaingan monopolistik menjadi lebih lemah dibandingkan jenis lainnya.

Kelebihan Pasar Monopolistik

Pelanggan punya banyak pilihan

Karena pasar persaingan monopolistik menekankan inovasi, hal ini menyebabkan banyaknya produk serupa namun dengan spesifikasi yang unik dan berbeda. 

Dalam sudut pandang pelanggan, tentunya ini sangat menguntungkan bila ingin memilih produk yang paling sesuai dengan selera. Sebab, ada banyak pilihan dan varian produk serupa, jadi pelanggan tinggal pilih saja mana yang paling cocok.

Inovasi dan oengembangan produk

Dengan selalu berinovasi, kemungkinan produsen menciptakan produk yang lebih menarik dan lebih baik untuk pelanggan juga turut bertambah. 

Tidak hanya menciptakan produk baru yang belum ada di pasaran, tetapi inovasi juga mendatangkan peningkatan kualitas dari produk yang sudah ada. Maka dari itu, inovasi produk jadi keunggulan yang cukup diperhitungkan bila berbicara soal pasar persaingan monopolistik.

Persaingan yang sehat

Dalam praktiknya, produsen sangat berfokus pada peningkatan kualitas produk dan efisiensi pelayanan. Produsen selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada konsumen agar tetap bertahan di pasar.

Baca Artikel Lainnya  Belajar Affiliate Marketing dari Nol untuk Pemula

Tak jarang, ini membuat produsen fokus pada produk dan layanannya sendiri tanpa menjatuhkan kompetitor.

Kekurangan Pasar Monopolistik

Biaya produksi yang lebih tinggi

Diferensiasi produk seringkali membutuhkan biaya produksi yang lebih tinggi. Dimana ini bisa berakibat pada penawaran harga yang lebih tinggi juga bagi pelanggan. 

Potensi Ketidakseimbangan Pasar

Terlalu banyak pemain atau produsen yang ada di pasar bisa membuat ketidakseimbangan pasar. Dimana, di beberapa produsen mungkin akan sangat kesulitan untuk terus berinovasi dan mempertahankan pelanggan. 

Akibatnya, pergantian antara produsen baru ataupun produsen lama dapat terjadi dalam waktu yang begitu singkat, dan dalam jumlah yang besar, dikarenakan ketidakmampuan produsen untuk selalu mengikuti trend atau mengikuti preferensi pelanggan

Contoh Pasar Persaingan Monopolistik

Setelah mempelajari pengertian dan ciri pasar persaingan monopolistik, kini saatnya kamu mengetahui contoh pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian selengkapnya. 

Restoran Cepat Saji

Sumber: Freepik

Salah satu contoh pasar persaingan monopolistik yang paling mudah dikenali yaitu restoran cepat saji. Di Indonesia, ada banyak restoran cepat saji mulai dari restoran lokal dan internasional. 

Restoran tersebut umumnya menawarkan jenis makanan yang sejenis, seperti burger, ayam goreng, dan menu sejenis lainnya. Tapi, masing-masing restoran tersebut pasti memiliki keunikan dan keunggulan yang ditonjolkan, sehingga customer tertarik untuk membeli produk di restoran tersebut. 

Industri Ritel

Contoh lain dari pasar persaingan monopolistik yaitu industri ritel. Toko ritel di Indonesia sangat menjamur dan umumnya mereka menjual produk sejenis, tapi tetap ada pembedanya. 

Beberapa toko ritel besar yang tumbuh di Indonesia seperti Transmart, Carrefour, Lotte, dan lain sebagainya. Setiap ritel memiliki keunggulan yang membuat mereka bisa menggaet banyak customer. 

Industri Otomotif

Industri otomotif menampilkan berbagai merek seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi yang menawarkan mobil dengan fitur, kualitas, dan harga yang berbeda.

Konsumen seringkali memilih mobil berdasarkan merek yang mereka percayai atau karakteristik spesifik yang mereka inginkan, menunjukkan bahwa meskipun ada banyak opsi, setiap merek dapat mempertahankan basis penggemarnya sendiri.

Industri Maskapai Penerbangan

Selanjutnya, contoh pasar persaingan monopolistik yaitu industri maskapai penerbangan. Ada banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini. 

Mereka memiliki layanan yang sama, tapi mempunyai perbedaan seperti harga tiket, fasilitas pesawat, rute, dan pelayanan. 

Dari perbedaan ini, masyarakat bisa memilih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Maka dari itu, perusahaan maskapai penerbangan perlu berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya. 

Industri Air Mineral dalam Kemasan

Industri air mineral dalam kemasan juga termasuk contoh pasar monopolistik. Meskipun ada banyak perusahaan yang jualan air mineral, tapi setiap perusahaan air mineral memiliki karakteristik yang berbeda. 

Perbedaan yang mereka tampilkan menjadi ciri khas sekaligus keunggulan dari brand tersebut, sehingga mereka bisa menjaring market sebanyak mungkin. 

Setiap perusahaan air mineral perlu melakukan inovasi terus menerus agar tidak tergerus oleh perkembangan dan tren terkini. 

Industri Farmasi

Industri farmasi juga termasuk contoh pasar persaingan monopolistik. Beberapa perusahaan farmasi mungkin termasuk produsen tunggal atau terbatas untuk jenis obat tertentu, sehingga mereka memiliki kekuatan pasar yang signifikan. 

Meskipun ada persaingan antar perusahaan farmasi, perbedaan formula dan merek obat membuat perusahaan-perusahaan ini terlihat berbeda. 

Industri Minyak Goreng

Industri minyak goreng juga termasuk pasar persaingan monopolistik. Setiap perusahaan minyak goreng memiliki produk yang sama yakni minyak goreng, hanya saja setiap minyak goreng memiliki keunggulan masing-masing. 

Keunggulan produk tersebut membuat perusahaan ini mendapatkan konsumen tersendiri. Selain keunggulan produk, setiap perusahaan minyak goreng juga menentukan harga yang berbeda. Walaupun selisihkan tidak jauh, tapi tetap menjadi pembeda antara satu merek dengan merek lain. 

Industri Rokok

Industri rokok seperti Djarum, Gudang Garam, dan Dji Sam Soe adalah contoh pasar persaingan monopolistik yang menonjol. 

Meskipun semua perusahaan ini memproduksi rokok, setiap merek memiliki identitas dan ciri khasnya sendiri. Harga rokok dari masing-masing produsen juga bervariasi, tidak ada harga standar yang mengikat.

Meskipun perusahaan memiliki kebebasan untuk menentukan harga produknya sendiri, mereka tidak dapat sepenuhnya mengendalikan harga pasar secara keseluruhan atau menetapkan harga yang mempengaruhi pesaingnya.

Industri Pakaian

Industri pakaian adalah contoh lain dari pasar persaingan monopolistik di mana merek seperti Zara, H&M, dan Nike menawarkan pakaian dengan gaya, merek, dan kualitas yang berbeda. 

Konsumen cenderung mempertimbangkan merek, gaya, dan citra merek sebelum membeli, menunjukkan bahwa setiap merek memiliki pangsa pasarnya sendiri berdasarkan preferensi konsumen.

Industri Elektronik

Pasar elektronik seperti smartphone dan laptop menampilkan berbagai merek seperti Apple, Samsung, dan Lenovo yang menawarkan produk dengan berbagai fitur dan harga. 

Konsumen sering memilih berdasarkan merek favorit atau spesifikasi teknis yang mereka butuhkan, menunjukkan bahwa meskipun ada banyak pilihan, setiap merek dapat mempertahankan basis pengguna yang unik.

Tertarik Bergabung dalam Pasar Persaingan Monopolistik?

Nah, itulah penjelasan mengenai pasar persaingan monopolistik dari pengertian, ciri, hingga contoh pasar persaingan monopolistik. 

Kamu bisa bergabung dalam pasar ini, asalkan memiliki produk yang dapat bersaing. Tapi, perlu diingat bahwa persaingan di pasar ini cukup ketat, sehingga kamu perlu memiliki strategi yang tepat. 

Salah satu strategi yang bisa kamu lakukan yaitu menggunakan tools penjualan seperti Tokpee. Dengan fitur ini, kamu bisa menganalisis kompetitor untuk mengetahui produk andalan kompetitor dan omset yang mereka dapatkan. Jadi, kalau ingin bersaing di pasar persaingan monopolistik, jangan ragu untuk menggunakan Tokpee untuk optimalkan penjualan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *