Memiliki strategi marketing saja tidak cukup. Sebagai digital marketer maupun pemilik usaha, kamu harus bisa membaca metrik-metrik dalam digital marketing. Dengan memahami hal tersebut, maka kamu bisa mengoptimalkan campaign digital yang dijalankan.
Ada banyak metrik yang perlu dipahami sebelum menjalankan digital marketing, salah satunya ROMI. Apa itu ROMI? Bagaimana cara menghitungnya? Dan bagaimana cara meningkatkan ROMI marketing?
Pada artikel Tokpee kali ini, kami akan memberikan beberapa tips meningkatkan ROMI. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Apa Itu ROMI Marketing?
Sumber: Pexels
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara yang tepat agar ROMI marketing meningkat, ada baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu apa itu ROMI.
Return on Marketing Investment atau ROMI adalah metrik yang digunakan untuk menghitung sejauh mana investasi dalam pemasaran bisa mendatangkan keuntungan.
Dibandingkan dengan metrik lain seperti ROI, ROMI akan menunjukkan hasil yang lebih spesifik. Hal ini dapat terjadi karena ROMI hanya fokus pada biaya dan hasil dari aktivitas pemasaran.
Kondisi tersebut menjadikannya sebagai alat yang sangat penting untuk bisnis yang ingin memahami efektivitas strategi digital mereka.
Sebagai contoh, terdapat perusahaan mengeluarkan dana untuk iklan Google Ads, ROMI dapat menunjukkan apakah kampanye tersebut memberikan keuntungan yang setimpal.
Dalam digital marketing, ROMI tidak hanya membantu mengukur laba, tetapi juga memberikan wawasan tentang saluran pemasaran mana yang paling efektif untuk mencapai target bisnis. Dengan informasi ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terarah dan efisien.
Metrik ROMI bisa dihitung menggunakan rumus, berikut ini:
ROMI = [(Pendapatan dari Pemasaran â Biaya Pemasaran) / Biaya Pemasaran] x 100%
Contohnya, ada sebuah perusahaan yang mengeluarkan anggaran kampanye digital sebesar Rp10.000.000. Dari kampanye tersebut, perusahaan memperoleh pendapatan Rp25.000.000. Berapakah ROMI perusahaan tersebut? Begini cara menghitungnya.
ROMI = [(Rp25.000.000 â Rp10.000.000) / Rp10.000.000] x 100% = 150%
Dari hasil tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwa setiap Rp1.000.000 yang diinvestasikan dalam pemasaran menghasilkan Rp1.500.000 keuntungan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROMI
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi ROMI marketing. Mengutip dari Promodo, berikut ini beberapa faktor yang bisa mempengaruhi ROMI dalam digital marketing.
Tujuan Pemasaran
Salah satu faktor yang mempengaruhi ROMI yaitu tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran yang ditetapkan dengan jelas dan terukur bisa membantu kamu menyelaraskan strategi dengan sasaran bisnis kamu.
Strategi Pemasaran
Selain tujuan pemasaran, strategi pemasaran juga berpengaruh terhadap ROMI marketing. Strategi pemasaran individu seperti iklan digital, media sosial, kampanye email, atau media tradisional.
Kamu perlu mengevaluasi kinerja berbagai metode untuk mengoptimalkan upaya pemasaran dan memaksimalkan ROMI.
Target audiens
ROMI bergantung pada seberapa baik kamu memahami preferensi dan perilaku target audiens kamu. Dalam hal ini, kamu harus menyesuaikan kampanye iklan yang sangat sesuai dengan kebutuhan dan harapan audiens untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Berbicara mengenai target audiens, kini kamu bisa menentukan target audiens dengan mudah menggunakan berbagai tools, salah satunya Google Analytics.
Kompetitor
Selain target audiens, kompetitor juga mempengaruhi nilai ROMI. Analisis kompetitor dibutuhkan untuk mengetahui lanskap persaingan.
Dengan melakukan riset kompetitor, maka kamu bisa mengetahui tren pasar dan preferensi pelanggan.
Indikator Keberhasilan ROMI
Sumber: Pexels
Terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi keberhasilan ROMI marketing. Mengutip dari PPCexpo, berikut beberapa indikator keberhasilan ROMI yang harus kamu perhatikan.
Tingkat Konversi
Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase prospek yang melakukan tindakan yang kamu inginkan saat mengunjungi halaman arahan atau situs web kamu. Tindakan yang diinginkan bisa berupa mengisi formulir atau membeli produk.
Biaya Akuisisi Pelanggan (CAC)
CAC menunjukkan biaya yang dikeluarkan selama akuisisi pelanggan baru. Termasuk di dalamnya biaya iklan dan pemasaran.
Nilai Seumur Hidup Pelanggan (CLV)
Indikator ini menunjukkan nilai yang diproyeksikan akan diberikan pelanggan selama masa hidupnya. Nilai ini juga mencakup referensi dan pembelian berulang yang dilakukan pelanggan.
Kesadaran Merek
Indikator keberhasilan ROMI lainnya yaitu kesadaran merek. Indikator ini menunjukkan tingkat pengenalan merek di pasar. Kesadaran merek bisa diukur menggunakan penyebutan di media sosial, survei, atau metrik lainnya.
Engagement Rate
Engagement rate menunjukkan tingkat interaksi dan keterlibatan pelanggan dengan konten merek. Konten merek bisa berupa kampanye email, kiriman media sosial, atau artikel blog.
Cara Meningkatkan ROMI Marketing
Sama halnya dengan metrik digital marketing lainnya, nilai ROMI marketing juga bisa ditingkatkan agar pemasaran yang dijalankan lebih optimal. Berikut beberapa cara memaksimalkan nilai ROMI.
Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur
Salah satu cara meningkatkan ROMI marketing yaitu menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur untuk kampanye pemasaran yang ingin dijalankan.
Tujuan yang dicapai bisa berupa meningkatkan jumlah pengunjung, meningkatkan pesanan online, atau menambah pengikut media sosial. Dengan tujuan yang jelas, maka kemajuan dan evaluasi keberhasilan lebih mudah dilacak.
Mengidentifikasi Target Audiens
Cara lain untuk meningkatkan ROMI yaitu dengan mengidentifikasi target audiens. Pahami siapa yang menjadi pelanggan kamu dan sesuaikan pesan pemasaran dengan preferensi mereka.
Gunakan data dari survei pelanggan atau insight dari media sosial untuk membuat profil pelanggan yang rinci.
Manfaatkan Media Sosial dan Pemasaran Digital
Manfaatkan media sosial dan pemasaran digital lewat email maupun iklan untuk menjangkau audiens luas. Buat konten menarik agar semakin banyak pengguna internet yang tertarik dan berinteraksi dengan campaign yang kamu buat.
Manfaatkan Feedback dan Ulasan Pelanggan
Kamu juga bisa meningkatkan ROMI marketing dengan memanfaatkan feedback dan ulasan pelanggan. Ulasan positif bisa membuat reputasi bisnis kamu semakin baik.
Jika ada feedback dari pelanggan, jangan lupa untuk memberikan tanggapan. Dengan demikian, akan tercipta interaksi yang dapat mengoptimalkan ROMI.
Menganalisis dan Mengoptimalkan Kampanye
Berikutnya, cara meningkatkan ROMI marketing yaitu menganalisis dan mengoptimalkan kampanye digital.
Tinjau hasil pemasaran secara berkala dan identifikasi mana yang berhasil dan mana yang tidak. Jika ada kampanye yang tidak berhasil, maka kamu perlu mencari tahu penyebabnya.
Identifikasi Saluran Pemasaran yang Paling Efektif
Langkah selanjutnya untuk meningkatkan ROMI digital marketing adalah dengan menganalisis performa setiap saluran pemasaran yang digunakan, seperti media sosial, email marketing, atau iklan berbayar.
Gunakan alat analitik seperti Google Analytics atau Meta Ads Manager untuk mengetahui saluran mana yang memberikan konversi terbaik.
Setelah itu, fokuskan anggaran pada saluran yang memberikan hasil positif dan kurangi alokasi pada saluran yang kurang efektif.
Misalnya, jika kampanye di Instagram menghasilkan lebih banyak penjualan dibandingkan di Twitter, maka tingkatkan anggaran untuk Instagram Ads.
Buat Konten Pemasaran yang Personal
Konten yang relevan dan personal lebih efektif dalam menarik perhatian audiens. Dengan personalisasi, kamu dapat menyampaikan pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi target pasar, sehingga meningkatkan peluang konversi.
Contoh personalisasi yang efektif adalah menggunakan email marketing dengan subjek yang menarik dan isi yang disesuaikan dengan minat pelanggan.
Kamu juga dapat membuat rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian atau pencarian pelanggan di situs kamu. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan engagement tetapi juga berpotensi meningkatkan ROMI secara signifikan.
Melakukan A/B Testing pada Kampanye Pemasaran
A/B testing adalah metode untuk membandingkan dua versi kampanye pemasaran yang berguna untuk mengetahui mana yang lebih efektif. Kamu bisa menerapkan A/B testing pada elemen-elemen seperti desain iklan, headline, CTA (call to action) atau bahkan waktu pengiriman email marketing.
Sebagai contoh, jika kamu menjalankan dua versi iklan Facebook dengan desain visual yang berbeda. A/B testing dapat membantu menentukan desain mana yang lebih menarik perhatian audiens dan menghasilkan konversi lebih tinggi. Dengan cara ini, kamu dapat mengoptimalkan strategi pemasaran berdasarkan data, bukan asumsi.
Sudah Bisa Meningkatkan ROMI Marketing?
Itulah penjelasan mengenai cara meningkatkan ROMI marketing. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa peningkatan nilai ROMI bisa membantu mengoptimalkan pemasaran. Maka dari itu, kamu perlu memahami hal ini.
Tapi, perlu diingat bahwa meningkatkan ROMI marketing saja tidak cukup. Kamu juga harus bisa melakukan analisis kompetitor agar dapat mengetahui tren pasar.
Cara termudah untuk melakukan hal ini yaitu dengan menggunakan Tokpee. Sebab, Tokpee mempunyai fitur riset toko yang bisa digunakan untuk mengintip produk andalan kompetitor dan omset yang mereka dapatkan. Jadi, kalau ingin penjualannya maksimal, jangan lupa untuk menggunakan Tokpee.