Cara Memasarkan Produk Cara Memasarkan Produk

Berbagai Cara Memasarkan Produk yang Melariskan Bisnis

Sebagai pelaku bisnis, kamu pasti akan merasa berhasil jika bisa memiliki beberapa pilihan produk yang berpotensi laku di pasaran. Tapi sebenarnya masih ada beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk membuat bisnismu benar-benar berhasil.

Memasarkan produk merupakan langkah penting lainnya yang harus kamu lakukan untuk mencapai keberhasilan bisnis. Tidak mungkin kan para target audiens tiba-tiba mengenali produkmu tanpa dipromosikan dimana pun?

Artikel Tokpee kali ini akan mengajakmu memahami beberapa cara memasarkan produk beserta informasi menarik lainnya. Penasaran? Ayo baca terus artikel di bawah ini!

Cara Memasarkan Produk

Program loyalitas sangat membantu bisnis untuk mendorong adanya repeat buying atau pembelian berulang dari pelanggan

Mari kita pahami beberapa cara memasarkan produk untuk membantu bisnismu mencapai tujuan.

Memahami Audiens

Cara pertama dalam setiap pemasaran produk yang efektif adalah memahami dengan tepat audiens seperti apa yang menjadi target utama. 

Coba bayangkan, jika kamu menjual produk kesehatan tulang lansia kepada anak remaja, kecil kan kemungkinan mereka akan membelinya?

Ada beberapa poin yang harus kamu perhatikan dalam menentukan dan memahami audiens, seperti informasi demografis, platform yang sering mereka gunakan untuk mendapatkan informasi produk, dan bagaimana produk atau layananmu menjadi solusi dari kebutuhan mereka.

Poin-poin tersebut dapat membantumu mengenali audiens lebih dalam, sehingga kamu dapat memasarkan produk ke target audiens yang tepat, meningkatkan peluang penjualan, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.

Menentukan Jenis Pemasaran Produk

Setelah menemukan audiens yang tepat, saatnya kamu menentukan jenis pemasaran produk. Terdapat banyak jenis dan contoh pemasaran produk yang dapat kamu sesuaikan dengan brand dan target audiens.

Jenis-jenis pemasaran produk yang dapat kamu pilih yaitu:

Dan jenis-jenis pemasaran produk lainnya yang dapat kamu pelajari lebih rinci dengan klik artikel di sini.

Membuat Loyalty Program

Saat melakukan strategi pemasaran produk, tambahkan program yang dapat menaikkan value brand-mu, salah satunya adalah memberikan loyalty program.

Melalui loyalty program dalam promosi produk, pelanggan berpotensi menjadi loyal customer sehingga meningkatkan penjualan produk.

Tidak hanya untuk mereka yang sudah menjadi loyal customer, loyalty program dapat mendorong calon pelanggan untuk mencoba produk atau layananmu karena keuntungan yang ditawarkan. Misalnya, pelanggan dapat membeli barang dengan harga diskon yang lebih besar, atau bundle “buy 2 get 1”.

Program loyalitas sangat membantu bisnis untuk mendorong adanya repeat buying atau pembelian berulang dari pelanggan. Ini juga membangun hubungan jangka panjang yang lebih kuat dengan pelanggan, sekaligus meningkatkan retensi pelanggan secara keseluruhan.

Promo dengan Waktu Terbatas

Cara memasarkan produk dapat kamu terapkan dengan memberikan promosi waktu terbatas, seperti kupon eksklusif dengan batas waktu tertentu, atau promo diskon 30% di hari atau jam tertentu.

Penawaran spesial dengan waktu terbatas memiliki keuntungan yang menjadikannya cocok untuk strategi pemasaran produk. Teknik ini menumbuhkan rasa urgensi yang dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian.

Keuntungan lainnya adalah kamu dapat meningkatkan FOMO (Fear of Missing Out) pada pelanggan dengan menekankan bahwa produk memiliki ketersediaan terbatas, sehingga mereka merasa harus segera membeli.

Buatlah ketentuan promo dan diskon dengan informasi yang jelas sehingga pelanggan tidak berekspektasi lebih, misalnya dengan syarat dan ketentuan yang mudah dipahami agar mereka merasa puas dengan pembelian.

Evaluasi, Evaluasi, dan Evaluasi

Dalam memasarkan produk, tentunya ada beberapa rintangan yang akan kamu hadapi sebagai pemilik bisnis. Terdapat kemungkinan strategi yang kamu terapkan tidak berjalan efektif.

Mungkin ada momen di mana bisnis tidak membuahkan hasil dari teknik pemasaran produk yang telah dilakukan. Tapi tenang saja, hal tersebut cukup normal dalam menjalankan sebuah bisnis.

Justru melalui kegagalan ini kamu dapat mengevaluasi bagian atau langkah apa yang perlu diperbaiki. Jangan membuang-buang waktu, energi, dan sumber daya untuk mengulang kesalahan yang sama.

Gunakan berbagai teknik analisis data untuk membantu kamu mengevaluasi hasil pemasaran produk. Poin yang penting untuk kamu catat bisa dimulai dari tingkat konversi, engagement rate, hingga feedback pelanggan.

Berbicara mengenai cara memasarkan produk yang efektif, ada cara lain selain mengevaluasi strategi yang kamu terapkan.

Kamu dapat menganalisis performa kompetitor untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan mereka. Jangan khawatir kalau kamu bingung cara analisisnya karena Tokpee siap untuk membantu! 

Sebagai tools riset produk yang laku keras di pasar, Tokpee juga bisa intip performa kompetitor mulai dari produk andalan mereka serta omset mereka per bulannya.

Jika kamu ingin strategi pemasaran produkmu lebih efektif, Tokpee bisa menjadi solusi terbaik. Ada trial bergaransi 30 hari nih, permudah perjalanan bisnismu mulai dari sekarang!

Perbedaan Pemasaran Offline dan Online

pemasaran online dapat mempromosikan produk kapan pun karena platform yang digunakan memanfaatkan internet

Secara umum, dalam memasarkan produk terbagi menjadi dua cara, yaitu pemasaran offline dan pemasaran online. Mari kita pahami perbedaan keduanya pada poin-poin berikut ini:

Fleksibilitas Waktu

Perbedaan pertama dari kedua jenis pemasaran ini terletak pada fleksibilitas waktu yang digunakan untuk proses pemasaran produk.

Pada pemasaran offline, waktu yang digunakan kurang fleksibel karena hanya bisa dilakukan saat bertemu langsung dengan audiens. Contohnya, selama toko offline buka, event tertentu, atau market exhibition.

Sedangkan pemasaran online dapat mempromosikan produk kapan pun karena platform yang digunakan memanfaatkan internet, di mana semua audiens bisa mengaksesnya tanpa ada batasan waktu. Informasi dari produk atau layanan sebuah brand selalu tertera di platform yang digunakan, memungkinkan pelanggan untuk melihatnya kapan saja.

Sumber Daya Manusia

Perbedaan kedua terdapat pada kebutuhan SDM atau staf tenaga kerja untuk menjalankan pemasaran. Pemasaran offline membutuhkan staf untuk menjaga toko, manajemen warehouse, melakukan penjualan langsung, dan berinteraksi langsung dengan pelanggan.

Staf yang dibutuhkan dalam pemasaran online biasanya adalah admin social media, tim konten, digital marketer, dan customer service yang berkomunikasi melalui platform online.

Budget yang Dibutuhkan

Perbedaan selanjutnya adalah budget yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi pemasaran produk.

Memasarkan produk secara offline biasanya membutuhkan budget yang lebih tinggi, di mana bisnis perlu menyewa toko fisik, membayar jasa billboard, flyer, menyelenggarakan event, dan biaya operasional lainnya.

Sedangkan pemasaran produk online biasanya membutuhkan budget yang lebih sedikit karena platform di internet seperti social media, Google Ads, atau website memiliki biaya yang lebih terjangkau dan dapat diatur sesuai anggaran.

Jangkauan Audiens

Memasarkan produk secara offline menjangkau audiens yang lebih terbatas karena bergantung pada toko fisik atau keterlibatan audiens secara langsung. 

Berbeda dengan pemasaran produk secara online di mana kamu dapat menjangkau audiens lebih luas tanpa ada batasan tempat dan waktu, memungkinkan produkmu dikenal di berbagai wilayah bahkan secara internasional.

Berdasarkan beberapa poin di atas, memasarkan produk online memang terkesan lebih mudah dan menguntungkan. Namun, perlu diingat, jika kamu tidak menjalankan strategi yang efektif dengan konsisten, maka hasil yang diharapkan mungkin tidak tercapai. Konsistensi dan evaluasi berkala sangat penting untuk memastikan keberhasilan pemasaran produk maupun secara offline ataupun online.

Kesimpulan

Melalui informasi-informasi di atas, memahami audiens dan memilih strategi pemasaran yang tepat menjadi kunci kesuksesan. Dengan memanfaatkan berbagai teknik pemasaran, seperti loyalty program dan promo waktu terbatas, kamu dapat meningkatkan engagement dan penjualan. 

Evaluasi berkala juga dibutuhkan untuk memastikan strategi yang diterapkan efektif. Jangan ragu memanfaatkan alat bantu seperti Tokpee untuk analisis lebih aspek lainnya seperti performa kompetitor dan produk hot selling. 

Memahami perbedaan antara pemasaran offline dan online juga sangat penting untuk menentukan strategi yang tepat. Masing-masing memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri. 

Pemasaran offline memberikan interaksi langsung dengan pelanggan, sementara pemasaran online menawarkan fleksibilitas dan jangkauan yang lebih luas. Menggabungkan kedua strategi ini secara efektif dapat memaksimalkan potensi penjualan. 

Selalu ingat bahwa kunci keberhasilan terletak pada konsistensi, evaluasi, dan penyesuaian strategi berdasarkan kebutuhan audiens. Dengan pendekatan yang tepat, bisnismu dapat bersaing dengan para kompetitor!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *