Bisnis Model Canvas Contoh Bisnis Model Canvas Contoh

5 Bisnis Model Canvas Contoh yang Bisa Menjadi Referensi

Pernah mendengar istilah bisnis model canvas? Atau justru kamu sedang mencari bisnis model canvas contoh? 

Jika iya, maka artikel ini sangat sesuai untuk kamu. Sebab, di artikel ini kami akan mengupas tuntas tentang bisnis model canvas lengkap dengan contohnya. 

Tak perlu berlama-lama lagi, mari kita simak penjelasan lebih lengkap seputar bisnis model canvas di artikel Tokpee ini. 

Apa Itu Bisnis Model Canvas?

Sumber: Freepik

Bisnis model canvas atau BMC adalah strategi manajemen yang dibuat untuk menjabarkan ide serta konsep sebuah bisnis dalam bentuk visual. 

Sederhana, definisi dari bisnis model canvas adalah kerangka manajemen untuk memudahkan siapa saja dalam melihat gambaran ide bisnis secara realisasinya dengan cepat. 

Dibandingkan dengan bisnis plan yang dibuat dalam beberapa halaman, bisnis model canvas dibuat hanya satu halaman, sehingga lebih ringkas dan mudah dibaca. 

BMC sudah banyak digunakan, baik di perusahaan besar maupun startup. Kepraktisan yang dimilikinya membuat banyak pemilik usaha menyukai bisnis model ini. 

Elemen dalam Bisnis Model Canvas

Meski hanya dibuat dalam satu halaman, bisnis model canvas ternyata memiliki beberapa elemen penting. Setiap elemennya harus bisa menggambarkan strategi bisnis yang akan dijalankan. Berikut ini 9 elemen bisnis model canvas yang perlu kamu pahami. 

Customer Segments atau Segmentasi Konsumen

Elemen pertama yang perlu kamu buat dalam BMC yaitu customer segments. Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu siapa yang menjadi target market usaha kamu. 

Baca Artikel Lainnya  Simak, Pengertian ROMI Digital Marketing Lengkap dengan Cara Menghitung dan Contohnya

Kolom ini memuat berbagai hal mengenai target market, seperti umur, jenis kelamin, minat, dan kebiasaan. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan saat mengisi kolom customer segments, antara lain:

  • Customer jobs: hal yang ingin mereka capai, masalah yang dihadapi, kebutuhan konsumen, dan bagaimana produk kamu bisa membantu mereka. 
  • Customer gain: manfaat yang diinginkan atau diharapkan pelanggan dari usaha kamu. 
  • Customer pain: menggambarkan emosi negatif, apa yang membuat konsumen tidak nyaman, hingga risiko yang ditakutkan. 

Value Proposition atau Proposisi Nilai Konsumen

Value proposition akan menjabarkan poin atau nilai yang ditawarkan sebuah usaha kepada target marketnya. Untuk membantu kamu menyusun kolom ini, ada beberapa pertanyaan yang bisa kamu jawab, antara lain:

  • Apa keunggulan yang ditawarkan kepada pelanggan saat menggunakan produk kamu?
  • Manfaat apa yang didapatkan pelanggan setelah menggunakan produk kamu?
  • Mengapa pelanggan harus memilih produk kamu dan apa yang membedakan produk kamu dengan kompetitor. 

Di kolom ini, kamu bisa menunjukkan keunggulan bisnis kamu dibandingkan dengan kompetitor. Tawarkan value yang unik kepada pelanggan. 

Channels atau Saluran

Channel adalah media interaksi antara bisnis dengan konsumen untuk menyampaikan produk atau layanannya. 

Pikirkan channel apa yang akan digunakan untuk menjangkau pelanggan, misalnya media sosial, marketplace, website, dan lain sebagainya. 

Customer Relationship atau Hubungan dengan Konsumen

Sumber: Freepik

Setelah memahami segmentasi konsumen dan channel yang digunakan, kini saatnya kamu menentukan cara bisnis kamu berinteraksi dengan pelanggan. 

Pahami cara menjalin hubungan baik dengan konsumen agar mereka tidak mudah berpaling ke kompetitor lain. Misalnya, dengan memberikan promo, giveaway, dan lain sebagainya. 

Karakteristik setiap pelanggan berbeda, maka dari itu kamu harus mengetahui cara mengambil hati dan menjaga pelanggan tersebut. 

Revenue Streams atau Sumber Pendapatan

Elemen bisnis model canvas selanjutnya yaitu revenue streams atau sumber pendapatan. Pikirkan bagaimana cara meningkatkan bisnis. 

Selain dari penjualan produk, kamu juga bisa mengoptimalkan pendapatan dari sumber lain seperti program membership atau sumber lain. 

Key Resource atau Sumber Daya

Agar tetap kompetitif dalam industri yang kamu jalani, maka kamu perlu memiliki sumber daya yang sesuai untuk mendukung aktivitas bisnis. 

Baca Artikel Lainnya  Mudah Banget, Ini Cara Live Facebook Banyak Penonton!

Key resource adalah daftar sumber daya yang sebaiknya dimiliki perusahaan untuk mewujudkan value proposition. Key resource terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Physical resource: gedung, tempat usaha, mesin, kendaraan, dan produk atau bahan baku. 
  2. Intellectual resource: hak cipta, merek, paten, dan lain sebagainya. 
  3. Human resource: sumber daya manusia. 
  4. Financial resource: dana, saldo tunai, kredit, dan lain-lain. 

Key Activities atau Aktivitas yang Dijalankan

Key activities adalah elemen BMC yang menerangkan semua aktivitas perusahaan. Semua kegiatan tersebut harus menghasilkan value proposition. 

Key Partnership atau Kerja Sama

Key partnership adalah elemen BMC yang berisi daftar sumber daya di luar perusahaan yang kamu butuhkan untuk mencapai key activities dan menyampaikan value ke pelanggan. Partner utama ini bisa berupa supplier atau mitra usaha lain yang mendukung aktivitas bisnis. 

Cost Structure atau Struktur Biaya

Cost structure adalah elemen terakhir dalam bisnis model canvas. Di dalamnya mencakup pemetaan biaya untuk mengoperasikan bisnis tersebut. 

Sebagai pemilik usaha, kamu harus bisa mengelola anggaran secara efisien untuk mengurangi risiko kerugian dan kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat. Untuk mengelola keuangan bisnis, kamu harus bisa membuat laporan keuangan dan pembukuan yang rapi. 

Bisnis Model Canvas Contoh

Setelah mempelajari elemen atau struktur dalam bisnis model canvas, kini saatnya kita melihat contoh bisnis model canvas sebagai referensi. Berikut contohnya khusus untuk kamu. 

Contoh 1: BMC Usaha Keripik Sayur dan Buah

Contoh 2: BMC Usaha Tepung Singkong

Contoh 3: BMC Startup SaaS (Software as a Service)

KomponenDeskripsi
Customer SegmentsUKM, startup, perusahaan teknologi yang membutuhkan software manajemen proyek.
Value PropositionsSoftware berbasis cloud yang mudah digunakan, hemat biaya, dan memiliki fitur kolaborasi tim.
ChannelsWebsite, media sosial, email marketing, webinar, marketplace SaaS.
Customer RelationshipsLayanan pelanggan 24/7, free trial, komunitas pengguna, chatbot support.
Revenue StreamsBerlangganan bulanan/tahunan, paket premium dengan fitur tambahan.
Key ResourcesTim pengembang, server cloud, algoritma AI, database pengguna.
Key ActivitiesPengembangan software, pemasaran digital, layanan pelanggan, riset UX/UI.
Key PartnershipsPenyedia cloud, komunitas startup, marketplace aplikasi.
Cost StructureBiaya pengembangan, pemasaran, server, gaji tim, biaya operasional.

Contoh 4: BMC Coffee Shop

KomponenDeskripsi
Customer SegmentsMahasiswa, pekerja kantoran, komunitas pecinta kopi.
Value PropositionsKopi berkualitas tinggi, tempat nyaman untuk bekerja & nongkrong, pelayanan cepat.
ChannelsToko fisik, media sosial, layanan pesan antar (Gojek/Grab).
Customer RelationshipsProgram loyalitas, event komunitas, promo diskon.
Revenue StreamsPenjualan kopi & makanan ringan, keanggotaan eksklusif, merchandise.
Key ResourcesBarista terlatih, mesin kopi berkualitas, bahan baku premium.
Key ActivitiesPenyeduhan kopi, pemasaran, event komunitas, inovasi menu.
Key PartnershipsPemasok kopi lokal, aplikasi food delivery, influencer kopi.
Cost StructureSewa tempat, gaji karyawan, biaya bahan baku, biaya pemasaran.

Contoh 5: BMC E-commerce Fashion

KomponenDeskripsi
Customer SegmentsAnak muda, fashion enthusiast, pelanggan online.
Value PropositionsProduk fashion trendy, harga terjangkau, opsi custom design.
ChannelsWebsite, Instagram, marketplace (Shopee, Tokopedia).
Customer RelationshipsLive chat, giveaway, influencer endorsement.
Revenue StreamsPenjualan produk, biaya pengiriman, layanan custom.
Key ResourcesSupplier pakaian, tim desain, platform digital.
Key ActivitiesProduksi pakaian, pemasaran digital, pengelolaan stok.
Key PartnershipsSupplier bahan, ekspedisi, influencer fashion.
Cost StructureProduksi, iklan, pengelolaan website, logistik.

Sudah Bisa Membuat Bisnis Model Canvas?

Nah, itulah penjelasan mengenai bisnis model canvas lengkap dengan bisnis model canvas contoh yang bisa menjadi referensi.

Dengan membuat bisnis model canvas, harapannya kamu mempunyai acuan saat menjalankan usaha. Hal tersebut dapat mempermudah kamu dalam menyusun strategi penjualan yang efektif dan menguntungkan. 

Tapi, perlu dipahami bahwa untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari sebuah bisnis, membuat BMC saja tidak cukup. Kamu juga perlu menggunakan tools khusus seperti Tokpee. 

Tools ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang mempermudah kamu dalam melakukan riset pasar. Salah satu fitur yang bisa kamu gunakan yaitu fitur riset produk terlaris. 

Sesuai dengan namanya, fitur ini bisa membantu kamu menemukan produk terlaris. Jika menjual produk terlaris, tentu saja potensi keuntungan yang akan kamu dapatkan semakin besar. 

Selain untuk riset produk terlaris, kamu juga bisa menggunakan Tokpee untuk melakukan riset kompetitor. Ada fitur riset toko yang memungkinkan kamu untuk melihat produk andalan hingga omset yang diperoleh kompetitor. Jika sedang mencari produk yang sedang trending, kamu juga bisa menggunakan tools ini. Bagaimana, sangat powerfull, bukan? Jadi tak perlu ragu lagi, ayo gunakan Tokpee sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *