Sebagai pelaku bisnis, kamu pasti merasa senang jika produk kamu laku keras di pasaran. Selain mendapatkan keuntungan, pembelian terus menerus menandakan bahwa produk tersebut disukai masyarakat.
Tapi, untuk membuat produk yang kamu jual laku di pasaran, kamu harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat.
Memasarkan produk merupakan langkah penting lainnya yang harus kamu lakukan untuk mencapai keberhasilan bisnis. Tidak mungkin kan para target audiens tiba-tiba mengenali produkmu tanpa dipromosikan dimana pun?
Di artikel Tokpee kali ini, kami akan akan mengulas tentang beberapa cara memasarkan barang beserta informasi menarik lainnya. Penasaran? Ayo baca terus artikel di bawah ini!
Cara Memasarkan Barang
Cara pemasaran yang tepat akan mempengaruhi penghasilan yang akan kamu dapatkan. Mari kita pahami beberapa cara memasarkan barang untuk membantu bisnismu mencapai tujuan.
Memahami Audiens
Sumber: Freepik
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan saat memasarkan produk yaitu memahami target audiens yang tepat.
Ada baiknya kamu menyesuaikan produk yang dijual sebelum menentukan target audiens. Kamu tentu tidak bisa menjual produk makanan bayi kepada remaja usia sekolah yang belum memiliki anak.
Ada beberapa poin yang harus kamu perhatikan dalam menentukan dan memahami audiens, seperti informasi demografis, platform yang sering mereka gunakan untuk mendapatkan informasi produk, dan bagaimana produk atau layananmu menjadi solusi dari kebutuhan mereka.
Poin-poin tersebut dapat membantumu mengenali audiens lebih dalam, sehingga kamu dapat memasarkan produk ke target audiens yang tepat, meningkatkan peluang penjualan, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.
Menentukan Jenis Pemasaran Produk
Setelah menemukan audiens yang tepat, saatnya kamu menentukan jenis pemasaran produk yang paling sesuai. Terdapat banyak jenis dan contoh pemasaran produk yang dapat kamu sesuaikan dengan brand dan target audiens.
Jenis-jenis pemasaran produk yang dapat kamu pilih yaitu:
- Search engine optimization (SEO)
- Content marketing
- Social media marketing
- Affiliate marketing
- Mengikuti event untuk membuat booth dari brand
Membuat Loyalty Program
Saat melakukan strategi pemasaran produk, tambahkan program yang dapat menaikkan value brand-mu, salah satunya adalah memberikan loyalty program.
Cara mempromosikan barang melalui loyalty program bisa membuat pelanggan potensial menjadi loyal customer sehingga meningkatkan penjualan produk.
Tidak hanya itu, program seperti ini bisa mendorong calon pelanggan untuk mencoba produk atau layananmu karena keuntungan yang ditawarkan. Misalnya, pelanggan dapat membeli barang dengan harga diskon yang lebih besar, atau bundle “buy 2 get 1”.
Program loyalitas sangat mendorong adanya repeat buying atau pembelian berulang dari pelanggan. Langkah ini juga bisa membangun hubungan jangka panjang yang lebih kuat dengan pelanggan, sekaligus meningkatkan retensi pelanggan secara keseluruhan.
Promo dengan Waktu Terbatas
Kamu juga bisa memberikan promosi terbatas seperti kupon eksklusif dengan batas waktu tertentu, atau promo diskon 30% di hari atau jam tertentu.
Penawaran spesial dengan waktu terbatas mempunyai keuntungan yang menjadikannya cocok untuk strategi pemasaran produk. Teknik ini menumbuhkan rasa urgensi yang dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian.
Keuntungan lainnya yaitu kamu dapat meningkatkan FOMO (Fear of Missing Out) pada pelanggan dengan menekankan bahwa produk memiliki ketersediaan terbatas, sehingga mereka merasa harus segera membeli.
Buatlah ketentuan promo dan diskon dengan informasi yang jelas sehingga pelanggan tidak berekspektasi lebih, misalnya dengan syarat dan ketentuan yang mudah dipahami agar mereka merasa puas dengan pembelian.
Lakukan Evaluasi secara Mendalam
Dalam memasarkan produk, ada beberapa rintangan dan tangan yang akan kamu hadapi sebagai pemilik bisnis. Terdapat kemungkinan strategi yang kamu terapkan tidak berjalan efektif.
Mungkin ada momen ketika bisnis tidak membuahkan hasil dari teknik pemasaran produk yang telah dilakukan. Tapi tenang saja, hal tersebut cukup normal dalam menjalankan sebuah bisnis.
Adanya kegagalan justru membuat kamu bisa mengevaluasi bagian atau langkah yang perlu diperbaiki. Jangan membuang waktu, energi, dan sumber daya untuk mengulang kesalahan yang sama.
Gunakan berbagai teknik analisis data untuk membantu kamu dalam melakukan evaluasi hasil pemasaran produk. Poin penting untuk kamu catat bisa dimulai dari tingkat konversi, engagement rate, hingga feedback pelanggan.
Berbicara mengenai cara memasarkan barang yang efektif, ada cara lain selain mengevaluasi strategi yang kamu terapkan.
Kamu dapat menganalisis performa kompetitor untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan mereka. Jangan khawatir kalau kamu bingung cara analisisnya karena Tokpee siap untuk membantu!
Sebagai tools riset produk yang laku keras di pasar, Tokpee juga bisa intip performa kompetitor mulai dari produk andalan mereka serta omset mereka per bulannya.
Jika kamu ingin strategi pemasaran produkmu lebih efektif, Tokpee bisa menjadi solusi terbaik. Ada trial bergaransi 30 hari nih, permudah perjalanan bisnismu mulai dari sekarang!
Perbedaan Pemasaran Offline dan Online
Sumber: Freepik
Selain mempelajari cara memasarkan barang, ada baiknya jika kamu juga mempelajari perbedaan antara pemasaran offline dan online. Sebab, kedua jenis pemasaran ini memiliki sejumlah perbedaan.
Jadi, sebelum memilih metode pemasaran yang tepat, kamu perlu mempelajarinya terlebih dahulu SImak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Fleksibilitas Waktu
Perbedaan pertama dari kedua jenis pemasaran ini bisa dilihat pada fleksibilitas waktu yang digunakan untuk proses pemasaran produk.
Pada pemasaran offline, waktu yang digunakan kurang fleksibel karena hanya bisa dilakukan saat bertemu langsung dengan audiens. Contohnya, selama toko offline buka, event tertentu, atau market exhibition.
Sedangkan pemasaran online dapat mempromosikan produk kapan saja karena platform yang digunakan menggunakan internet, di mana semua audiens bisa mengaksesnya tanpa ada batasan waktu.
Informasi dari produk atau layanan sebuah brand selalu tertera di platform yang digunakan, memungkinkan pelanggan untuk melihatnya kapan saja.
Sumber Daya Manusia
Perbedaan pemasaran online dan offline bisa dilihat dari kebutuhan SDM atau staf tenaga kerja untuk menjalankan pemasaran.
Pemasaran offline membutuhkan staf untuk menjaga toko, manajemen warehouse, melakukan penjualan langsung, dan berinteraksi langsung dengan pelanggan.
Staf yang dibutuhkan dalam pemasaran online biasanya admin social media, tim konten, digital marketer, dan customer service yang berkomunikasi melalui platform online.
Budget yang Diperlukan
Perbedaan selanjutnya yaitu budget yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi pemasaran produk. Memasarkan produk secara offline biasanya membutuhkan biaya lebih tinggi, di mana bisnis perlu menyewa toko fisik, membayar jasa billboard, flyer, menyelenggarakan event, dan biaya operasional lainnya.
Sedangkan pemasaran produk online biasanya membutuhkan budget yang lebih sedikit karena platform di internet seperti social media, Google Ads, atau website memiliki biaya yang lebih terjangkau dan dapat diatur sesuai anggaran.
Jangkauan Audiens
Memasarkan produk secara offline memungkinkan kamu untuk audiens lebih terbatas karena bergantung pada toko fisik atau keterlibatan audiens secara langsung.
Berbeda dengan pemasaran produk secara online yang memungkinkan kamu bisa menjangkau audiens lebih luas tanpa ada batasan tempat dan waktu, memungkinkan produkmu dikenal di berbagai wilayah bahkan secara internasional.
Berdasarkan beberapa poin di atas, memasarkan produk online memang terkesan lebih mudah dan menguntungkan.
Namun, perlu diingat, jika kamu tidak menjalankan strategi yang efektif dengan konsisten, maka hasil yang diharapkan mungkin tidak tercapai. Konsistensi dan evaluasi berkala sangat penting untuk memastikan keberhasilan pemasaran produk maupun secara offline maupun online.
Kesimpulan
Melalui informasi-informasi di atas, memahami audiens dan memilih strategi pemasaran yang tepat menjadi kunci kesuksesan. Dengan memanfaatkan berbagai teknik pemasaran, seperti loyalty program dan promo waktu terbatas, kamu dapat meningkatkan engagement dan penjualan.
Evaluasi berkala juga dibutuhkan untuk memastikan strategi yang diterapkan efektif. Jangan ragu memanfaatkan alat bantu seperti Tokpee untuk analisis lebih aspek lainnya seperti performa kompetitor dan produk hot selling.
Memahami perbedaan antara pemasaran offline dan online juga sangat penting untuk menentukan strategi yang tepat. Masing-masing memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri.
Pemasaran offline memberikan interaksi langsung dengan pelanggan, sementara pemasaran online menawarkan fleksibilitas dan jangkauan yang lebih luas. Menggabungkan kedua strategi ini secara efektif dapat memaksimalkan potensi penjualan.
Selalu ingat bahwa kunci keberhasilan terletak pada konsistensi, evaluasi, dan penyesuaian strategi berdasarkan kebutuhan audiens. Dengan pendekatan yang tepat, bisnismu dapat bersaing dengan para kompetitor!