Laporan keuangan usaha kecil membantu kamu memantau cash flow keuntungan, pengeluaran bisnis, dan informasi penting lainnya. Dengan laporan ini, kamu bisa mengambil keputusan finansial yang lebih tepat. Meskipun bisnis masih kecil, laporan keuangan tetap wajib dibuat agar keuangan bisnismu lebih tertata.
Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Usaha Kecil?
Selalu Mencatat Transaksi
Cara membuat laporan keuangan usaha kecil yang pertama adalah memastikan setiap transaksi selalu dicatat. Mulai dari pembelian bahan baku, pembayaran tagihan, hingga pemasukan dari hasil penjualan, semuanya wajib tercatat dengan rapi.
Tanpa pencatatan yang disiplin, kamu akan kesulitan melacak cash flow dan menghitung keuntungan atau kerugian secara akurat.
Setiap transaksi pasti ada jenisnya. Kamu juga harus memisahkan setiap jenis transaksi, misalnya transaksi tunai, non-tunai, piutang, atau utang.
Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menyusun laporan akhir yang sistematis dan jelas. Pastikan juga uang usaha dan uang pribadi tidak tercampur.
Membuat Buku dan Akun
Dalam membuat laporan keuangan usaha kecil, kamu juga membutuhkan buku besar dan akun yang sesuai. Buku besar ini berisi ringkasan dari semua transaksi yang sudah kamu catat sebelumnya.
Kamu perlu menyusunnya berdasarkan akun-akun tertentu seperti kas, persediaan, penjualan, atau beban operasional. Setiap akun mencerminkan kategori transaksi yang berbeda.
Dengan memilah akun-akun ini, kamu bisa mengetahui ke mana saja uang usaha mengalir dan dari mana saja sumber pemasukannya. Meskipun terlihat ribet, tapi cara ini penting supaya laporan keuangan usaha kecil lebih tertata dan mudah dianalisis.
Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan usaha kecil juga mencantumkan laporan laba rugi. Ini adalah laporan yang menunjukkan apakah usahamu untung atau rugi dalam periode tertentu.
Dari laporan ini, kamu bisa melihat total pemasukan dikurangi total beban, lalu kamu bisa mengetahui angka laba atau rugi.
Dengan laporan laba rugi, kamu juga bisa mengetahui pos pengeluaran mana yang paling besar dan apakah omzet sudah sesuai target. Ini akan sangat berguna untuk merancang strategi keuangan selanjutnya agar bisnismu tetap sehat dan terus berkembang.
Pemasukan dan Pengeluaran
Jangan lupa untuk memisahkan dengan jelas antara pemasukan dan pengeluaran. Pemasukan tidak hanya berasal dari penjualan produk, tapi juga bisa dari investor, pinjaman, atau pendapatan lain-lain.
Begitu juga dengan pengeluaran, bisa mencakup biaya produksi, gaji karyawan, sewa tempat, dan lain sebagainya. Membuat catatan detail tentang pemasukan dan pengeluaran akan membantumu mengontrol cash flow alias arus kas.
Kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan, artinya ada yang perlu diperbaiki dalam sistem bisnismu. Sebaliknya, jika surplus, kamu bisa mulai memikirkan pengembangan usaha.
Membuat Evaluasi Keuangan
Inti dari laporan keuangan usaha kecil adalah untuk membuat evaluasi yang menyeluruh. Dari situ, kamu bisa menilai apakah strategi yang kamu jalankan selama ini efektif atau justru perlu diubah.
Evaluasi keuangan bisa dilakukan setiap akhir bulan, triwulan, atau akhir tahun, tergantung kebutuhan usahamu.
Evaluasi ini juga bisa membantumu mengambil keputusan penting seperti menaikkan harga, mengurangi biaya operasional, atau mencari peluang investasi baru.
Semakin rutin kamu evaluasi, semakin mudah untuk mengarahkan bisnis ke arah yang lebih stabil dan menguntungkan.
Contoh Laporan Keuangan Usaha Kecil
Setelah memahami cara menyusun laporan keuangan, kamu juga perlu belajar seperti apa formatnya. Berikut ini adalah beberapa contoh laporan keuangan usaha kecil yang bisa kamu jadikan referensi untuk bisnismu.
Contoh Laporan Neraca
Laporan neraca mencatat posisi keuangan usahamu pada suatu periode tertentu. Di dalamnya terdapat informasi mengenai aset (aktiva), kewajiban (liabilitas), dan modal. Format dasarnya yaitu:
Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
Kas | 5.000.000 | |
Piutang Usaha | 2.500.000 | |
Persediaan Barang Dagang | 4.000.000 | |
Peralatan | 3.000.000 | |
Utang Usaha | 2.000.000 | |
Modal Pemilik | 12.500.000 | |
Total | 14.500.000 | 14.500.000 |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah aset (debit) sama dengan total kewajiban dan ekuitas (kredit). Inilah yang disebut posisi neraca yang seimbang.
Contoh Laporan Keuangan Usaha Kecil Laba Rugi
Laporan laba rugi membantu kamu mengetahui apakah usahamu mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian dalam periode tertentu. Berikut contohnya:
Keterangan | Jumlah (Rp) |
Penjualan Bersih | 15.000.000 |
Beban Usaha: | |
Beban Gaji | 3.000.000 |
Beban Listrik dan Air | 500.000 |
Beban Sewa | 2.000.000 |
Beban Operasional Lainnya | 1.000.000 |
Total Beban | 6.500.000 |
Laba/Rugi Bersih | 8.500.000 |
Dari contoh di atas, kamu bisa melihat bagaimana keuntungan dihitung, yaitu total penjualan dikurangi total beban. Jika hasilnya positif, berarti usaha kamu untung.
Kalau kamu ingin laporan keuanganmu lebih rapi dan sesuai target pasar, kamu juga bisa mulai dari riset produk yang kamu jual. Jangan sampai susah-susah bikin laporan keuangan, tapi produknya nggak laku di pasaran.
Itulah kenapa kamu harus menggunakan Tokpee untuk melakukan riset produk, analisis tren, dan cek performa kompetitor. Tokpee cocok banget buat pemilik usaha kecil yang pengen naik level dan ingin laporan keuangannya dipenuhi angka-angka positif.
Dengan Tokpee, kamu bisa memahami produk mana yang paling laris dan layak dipromosikan. Jadi, bukan cuma laporan keuanganmu yang sehat, tapi bisnismu juga bisa tumbuh lebih cepat.
Fungsi Laporan Keuangan Usaha Kecil
Memudahkan dalam Pengambilan Keputusan
Usaha skala kecil atau besar, pengambilan keputusan harus dibuat berdasarkan data yang akurat. Itulah fungsi dari laporan keuangan.
Dengan memiliki laporan keuangan yang jelas, kamu bisa memahami apakah perlu menambah modal, memotong biaya, atau mengganti strategi pemasaran.
Keputusan yang kamu ambil nggak cuma berdasarkan feeling atau tebak-tebakan, tapi benar-benar berdasar pada kondisi keuangan usaha yang nyata.
Misalnya, dari laporan keuangan terbukti kalau biaya operasional membengkak di bulan tertentu. Dari informasi ini, kamu bisa mencari tahu penyebabnya dan segera melakukan penyesuaian.
Tanpa laporan keuangan, semua itu hanya berdasarkan asumsi. Kalau kamu ingin bisnismu bertahan lama, penting banget untuk menjadikan laporan keuangan sebagai panduan dalam setiap langkah.
Melihat Kinerja Bisnis
Melalui laporan keuangan usaha kecil, kamu dapat memahami kinerja bisnis secara keseluruhan.
Apakah penjualan meningkat? Apakah beban operasional semakin tinggi? Apakah bisnismu mengalami keuntungan atau justru rugi? Semua jawabannya ada di dalam laporan keuangan.
Dari sini kamu bisa menganalisis tren perkembangan usaha dari waktu ke waktu. Apakah bulan ini lebih baik dari bulan lalu? Produk mana yang paling menguntungkan?
Laporan ini juga bisa kamu gunakan untuk meyakinkan investor atau partner bisnis kalau bisnismu memang berjalan baik dan layak untuk dikembangkan.
Tanggung Jawab Finansial
Laporan keuangan usaha kecil menunjukkan adanya tanggung jawab finansial dan transparansi. Bagi pemilik usaha, ini penting untuk menjaga kepercayaan terhadap diri sendiri, mitra usaha, maupun konsumen.
Kalau kamu punya tim atau investor, laporan keuangan bisa menjadi bukti bahwa uang yang masuk dan keluar benar-benar tercatat dengan baik. Ini akan membantu menghindari kesalahpahaman dan membuat semua pihak merasa aman.
Selain itu, memiliki catatan keuangan yang rapi juga akan sangat membantu saat kamu mengurus pajak atau ingin mengajukan pinjaman ke bank.
Kesimpulan
Mau sekecil apapun usahanya, laporan keuangan tetap wajib dibuat. Cara dan contoh di atas dapat memudahkanmu untuk membuatnya.
Nggak perlu pakai software mahal, kamu bisa mulai dari pencatatan sederhana di Excel atau Google Sheets. Yang penting adalah konsistensi dan kejelasan dalam mencatat setiap transaksi.
Dengan laporan keuangan yang tertata rapi, kamu akan lebih percaya diri menjalankan usaha. Kamu juga bisa lebih mudah mengembangkan bisnis karena paham posisi keuangan secara real-time.
Jangan anggap remeh, karena laporan keuangan bukan cuma sekadar angka, tapi juga arah dari masa depan bisnismu.