Pasar oligopoli adalah salah satu jenis pasar dengan persaingan tidak sempurna. Hal ini bisa terjadi karena dalam pasar oligopoli, produk atau barang yang dijual bersifat homogen.
Bentuk pasar ini bisa kita temui dengan mudah. Bahkan, mungkin kamu telah masuk dalam pasar tersebut, baik sebagai penjual maupun pembeli.
Pada pembahasan kali ini, kami akan mengulas seputar pasar oligopoli, dari pengertian, ciri-ciri, struktur, hingga contohnya. Pelajari selengkapnya di sini.
Apa itu Pasar Oligopoli?
Pasar Oligopoli merupakan salah satu struktur pasar yang sering dijumpai dalam berbagai sektor industri, mulai dari otomotif hingga telekomunikasi. Pasar oligopoli merupakan satu dari beberapa jenis struktur pasar persaingan tidak sempurna. Dimana, pasar ini identik dengan dominasi perusahaan besar terhadap dinamika pasar, keputusan dari perusahaan yang mendominasi ini akan berdampak signifikan pada kompetitornya.
Pemahaman terhadap pasar oligopoli sangat penting bagi siapa saja yang ingin mengerti bagaimana industri besar bekerja serta bagaimana pengaruh keputusan mereka terhadap konsumen dan kompetitor mereka.
Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, pasar oligopoli adalah bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa perusahaan besar yang mendominasi penawaran produk atau jasa tertentu. Meskipun hanya beberapa perusahaan yang mendominasi, ada kemungkinan banyak perusahaan kecil yang juga beroperasi di pasar.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
Setelah mempelajari pengertian pasar oligopoli, kini saatnya kamu mengenal ciri-ciri dari struktur pasar ini. Berikut ini beberapa ciri pasar oligopoli yang perlu kamu pelajari.
Terdiri dari Dua Perusahaan atau Lebih
Ciri pertama dari pasar oligopoli yaitu terdiri dari dua perusahaan atau lebih. Pasar oligopoli baru bisa terwujud apabila jumlah perusahaan atau penjual kurang dari 10 persen.
Dengan ciri ini, maka akan muncul persaingan dagang yang tidak sempurna karena produk yang laris di pasar hanya berasal dari perusahaan ternama saja atau merek yang sudah dikenal banyak orang.
Produk yang Diperjualbelikan Homogen
Ciri lainnya dari pasar oligopoli adalah produk yang jual bersifat homogen. Produsen hanya memproduksi dan menjual satu produk saja.
Dengan kata lain, produk yang satu dengan produk lainnya bisa saling menggantikan, sehingga konsumen tidak sulit untuk mendapatkan produk yang dibutuhkan.
Harga Produk Hampir Sama
Ciri lainnya dari pasar oligopoli yaitu harga produk yang diperjualbelikan relatif sama. Barang yang ada di pasar oligopoli harganya tidak berbeda jauh. Hal ini bisa terjadi karena tidak produsen yang terlibat di pasar tersebut.
Saling Ketergantungan Antar Perusahaan
Perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli tidak beroperasi secara independen. Sebaliknya, mereka sangat bergantung satu sama lain dalam pengambilan keputusan, terutama terkait harga dan jumlah produksi.
Ketika satu perusahaan menaikkan atau menurunkan harga, perusahaan lain cenderung mengikuti agar tetap kompetitif. Hubungan ini menciptakan dinamika pasar yang sangat berbeda dari pasar persaingan sempurna.
Adanya Market Leader
Ciri lainnya dari pasar oligopoli adalah terdapat market leader. Di struktur pasar oligopoli, sering kali ada satu perusahaan yang berperan sebagai market leader atau pemimpin pasar.
Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan kekuatan untuk menetapkan harga serta kebijakan lainnya yang kemudian diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain. Peran market leader ini sangat penting karena bisa mempengaruhi arah keseluruhan pasar.
Butuh Strategi Pemasaran yang Cerdik
Di pasar oligopoli persaingannya ketat,, setiap perusahaan dalam pasar oligopoli harus sangat cerdik dalam merencanakan strategi pemasaran.
Mereka harus terus berinovasi dan mencari cara untuk menarik perhatian konsumen, baik melalui iklan, promosi, atau peningkatan kualitas produk. Strategi yang tepat bisa membuat perbedaan besar dalam memenangkan pangsa pasar.
Struktur Pasar Oligopoli
Sumber: Freepik
Struktur pasar oligopoli bisa dibilang salah satu jenis pasar yang cukup kompleks dan menarik buat dipelajari. Kalau kamu pernah mendengar tentang pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi, itulah yang disebut dengan pasar oligopoli.
Dalam buku “Pengantar Ekonomi Mikro (Terior dan Pembahasan”, disebutkan bahwa struktur pasar oligopoli hanya ada beberapa perusahaan besar, (2-10 perusahaan besar) yang menguasai pasar. Jika hanya dikuasai dua perusahaan saja disebut pasar duopoli.
Struktur ini paling menarik dan cukup sulit bagi manajer yang memimpin perusahaan di pasar oligopoli. Sebab, setiap keputusan dari manajer akan mempengaruhi keputusan perusahaan.
Di pasar ini, jumlah konsumen biasanya jauh lebih banyak daripada jumlah penjual, menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Pasar ini juga sering kali dianggap sebagai pasar persaingan tidak sempurna karena persaingan di dalamnya tidak terbuka sepenuhnya.
Contoh Pasar Oligopoli
Sebenarnya di Indonesia praktik pasar oligopoli sudah ada dan tanpa di sadari kita pasti sering menggunakan produk atau layanan dari pasar ini. Berikut beberapa contoh pasar oligopoli yang ada di sekeliling kita.
Perusahaan di Industri Telekomunikasi
Salah satu perusahaan yang masuk dalam pasar oligopoli yaitu perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Dalam dunia komunikasi, operator telekomunikasi memiliki peran yang penting.
Masing-masing operator mempunyai keunggulan dan kekurangan yang berbeda-beda. Setiap perusahaan bersaing untuk mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin.
Persaingan ini dilihat dari berbagai layanan yang ditawarkan, mulai dari harga murah sampai kualitas jaringan yang diberikan.
Beberapa perusahaan telekomunikasi besar yang ada di Indonesia, seperti Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, dan Tri.
Industri Rokok
Selain industri telekomunikasi, contoh pasar oligopoli yaitu Industri rokok. Banyaknya perokok di Indonesia membuat banyak perusahaan rokok tumbuh di Indonesia dan berlomba-lomba untuk memenangkan pasar.
Banyak perusahaan besar yang sudah menguasai pasar ini, tapi ada juga perusahaan kecil yang bermain di industri ini.
Banyaknya perusahaan yang bergerak di industri rokok, membuat persaingan perusahaan-perusahaan ini sangat ketat. Semua perusahaan rokok berlomba-lomba memberikan penawaran terbaik agar bisa menggaet lebih banyak customer.
Industri Ritel
Berikutnya, contoh pasar oligopoli yaitu industri riset, terutama ritel moden. Beberapa perusahaan yang berada di industri ini antara lain PT. Matahari Department Store, PT. Trans Retail Indonesia, dan PT. Lotte Shopping Indonesia.
Tiga perusahaan tersebut memiliki store yang terbesar di berbagai wilayah di Indonesia. Semuanya berlomba-lomba untuk menyediakan produk berkualitas dan layanan terbaik. Tidak jarang terdapat perang harga dan aneka promosi yang membuat persaingan semakin ketat.
Industri Perbankkan
Contoh dari pasar oligopoli yaitu industri bank. Sebab, ada banyak bank besar yang tumbuh di Indonesia baik yang dikelola negara maupun swasta.
Semua bank menawarkan layanan terbaik yang membuat konsumen ingin menjadi nasabah. Banyaknya nasabah menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan industri perbankkan.
Industri Semen
Waktu kamu membuat rumah atau proyek konstruksi, pasti kamu butuh semen. Nah, produk ini jadi salah satu contoh menarik dari pasar oligopoli.
Permintaan yang tinggi, terutama di sektor properti, membuat produsen semen berlomba-lomba untuk menawarkan produk dengan kualitas terbaik tapi dengan harga yang tetap terjangkau.
Meskipun banyak pilihan merek, beberapa perusahaan besar tetap mendominasi pasar ini, dan mereka bersaing ketat untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.
Sudah Paham Mengenai Pasar Oligopoli?
Demikian penjelasan mengenai pasar oligopoli yang perlu kamu pahami. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa pasar oligopoli adalah jenis pasar yang di dalamnya terdapat penjual dan pembeli, tapi jumlahnya tidak seimbang. Kondisi ini membuat pasar ini tergolong sebagai pasar persaingan tidak sempurna.
Jika ingin bergabung dalam pasar oligopoli, maka kamu harus siap dengan segala bentuk persaingan yang ada. Oleh karena itu, kamu perlu menyiapkan strategi yang tepat dalam menghadapi kompetisi yang ada.
Dari banyaknya strategi penjualan yang ada, menggunakan Tokpee bisa menjadi salah satu caranya. Kamu dapat menggunakan tools ini untuk mencari tahu kebutuhan pasar, sehingga produk atau jasa yang kamu tawarkan bisa menjawab masalah yang dihadapi customer.
Selain bisa digunakan untuk mencari produk yang paling diminati, kamu juga bisa menggunakan Tokpee untuk mencari tahu produk andalan kompetitor hingga omset yang mereka dapatkan. Dengan demikian, kamu bisa bersaing secara sehat dengan kompetitor yang ada.
Semua fitur terbaik dari Tokpee bisa kamu gunakan setelah membayar biaya langganan sebesar Rp49.999/bulan. Tidak perlu ragu karena Tokpee sudah banyak digunakan pemilik usaha untuk mengoptimalkan penjualan. Kamu bisa kebanjiran pesanan jika mengoptimalkan bisnis dengan Tokpee. Tidak percaya? Buktikan sendiri dengan langganan Tokpee sekarang juga!