Contoh Cross Selling Contoh Cross Selling

Contoh Cross Selling yang Bisa Kamu Terapkan

Sebagai pemilik usaha, kamu perlu memiliki strategi penjualan yang tepat agar omset usaha meningkat. Dari banyaknya strategi pemasaran, cross selling menjadi salah satu strategi yang sering dilakukan. 

Kamu juga pasti sudah tidak asing dengan strategi marketing ini karena contoh cross selling sudah mudah ditemui. 

Meskipun bukan strategi marketing baru, kamu tetap perlu mempelajarinya sebelum menerapkan di bisnis kamu. Dengan demikian, strategi cross selling yang kamu jalankan menjadi lebih maksimal. 

Pada artikel Tokpee kali ini, kami akan memberikan penjelasan seputar cross selling, terutama contoh cross selling. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

Apa Itu Cross Selling?

Sumber: Freepik

Sebelum mempelajari contoh strategi cross selling, tidak ada salahnya jika kita mengenal terlebih dahulu pengertian cross selling. 

Dalam buku “Setiap Pebisnis Harus Tahu Promo Upselling Cross-selling Ini!”, disebutkan bahwa cross selling adalah teknik penjualan yang dilakukan dengan cara menawarkan produk lain yang bersifat komplementer atau produk pelengkap dari produk utama yang dibeli pelanggan. 

Tujuan dari teknik marketing ini yaitu agar pelanggan tertarik membeli produk tambahan. Teknik cross selling tidak membatasi jumlah atau jenis produk yang ditawarkan. 

Sebenarnya tidak ada batasan dalam menentukan produk pelengkap dalam strategi cross selling. Tapi, sebaiknya pilih produk yang masih ada kaitannya dengan produk utama. Dengan demikian, pelanggan akan merasa kebutuhanya terpenuhi.

Kenapa Cross Selling Penting?

Selain pertanyaan seputar pengertian cross selling, pertanyaan lain yang juga sering diajukan pemilik usaha yaitu mengapa cross selling penting dan layak untuk dijalankan? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut, simak uraian berikut ini. 

Menambahkan Pendapatan

Salah satu alasan mengapa cross selling penting untuk dilakukan yaitu karena bisa meningkatkan pendapatan perusahaan. Strategi marketing ini memanfaatkan pelanggan yang sudah ada. 

Dengan menawarkan produk atau layanan tambahan kepada mereka, maka kamu berpeluang mendapatkan omset lebih besar. 

Berdampak Positif Terhadap Kepuasan Pelanggan

Selain meningkatkan pendapatan, cross selling juga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan. Cross selling bisa memberikan solusi yang lengkap sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan. 

Hal ini membuat kepuasaan pelanggan meningkat dan tentu saja berdampak positif terhadap bisnis yang kamu jalankan. 

Mengefisiensikan Biaya

Menjual produk kepada pelanggan yang sudah ada dinilai lebih efisien secara biaya dibandingkan mencari pelanggan baru. 

Baca Artikel Lainnya  Memahami Tujuan Penjualan Online Beserta Jenis-jenisnya

Proses pemasaran dan penjualan bisa lebih efisien karena perusahaan sudah memiliki informasi seputar preferensi dan kebutuhan pelanggan tersebut. 

Membuat Retensi Pelanggan Meningkat

Pemasaran cross selling bisa meningkatkan retensi pelanggan. Pelanggan akan menjadi pelanggan setia karena merasa ada nilai tambah yang kamu berikan dan kebutuhan mereka terpenuhi saat belanja di toko kamu. 

Memperluas Jangkauan Pasar

Cross selling juga memperluas jangkauan pasar. Hal ini tentu sangat bagus untuk pengembangan bisnis kamu. Semakin luas jangkauan pasarnya, maka semakin besar potensi keuntungan yang bisa kamu dapatkan. 

Contoh Cross Selling

Sumber: Freepik

Dalam buku “Setiap Pebisnis Harus Tahu Promo Upselling Cross-selling Ini!”, diterangkan bahwa contoh cross selling yaitu saat ada seseorang mengunjungi toko olahraga untuk membeli raket. Ketika sedang bertransaksi, kemudian penjual menawarkan kok sebagai pelengkap raket. 

Contoh lainnya yaitu saat kamu datang ke toko kosmetik hendak membeli bedak. Tapi di saat itu, penjual juga menawarkan spons dan brush sebagai alat untuk mengaplikasikan bedak. 

Kamu yang awalnya hanya ingin membeli bedak, kemudian tertarik membeli bedak dan brush karena merasa produk tersebut dibutuhkan dan saling melengkapi. 

Contoh cross selling juga sering diterapkan brand ternama. Berikut ini beberapa brand yang sudah menerapkan cross selling sebagai bagian dari strategi marketing mereka. 

McDonnald’s 

McD juga pernah menerapkan strategi cross selling. Restoran cepat saji ini melihat target market yang beragam. 

Maka dari itu, McD memiliki demand tinggi dengan target market kelas menengah ke bawah. Strategi yang mereka terapkan kepada target market tersebut yaitu dengan menawarkan paket bundling. 

Sebagai contoh, McD mengeluarkan paket “PaNas Spesial” yang berisi ayam goreng McD dengan nasi hangat, scrambled egg, dan minuman lemon tea. 

Selain itu, biasanya saat kamu memesan makanan di McD, staff mereka akan menawarkan makanan lain sebagai pelengkap. 

Contoh, saat kamu hendak membeli ayam goreng saja, karyawan McD akan menawarkan kamu kentang goreng. Strategi ini dikenal dengan nama cross selling. 

Gillette

Contoh cross selling lainnya yaitu Gillette. Perusahaan ini melakukan cross selling dengan menampilkan item pelengkap pada halaman produknya untuk meningkatkan visibilitas produk yang mereka miliki. 

Gillette menggunakan social proof untuk menarik perhatian pembeli dan hanya menawarkan item yang relevan untuk mendapatkan konversi tinggi. 

Perusahaan ini menambahkankan keterangan Frequently Bought Together yang mengisyaratkan bahwa pelanggan mereka biasanya membeli produk ini bersama dengan produk lain. Hal ini dinilai efektif untuk meningkatkan penjualan. 

IKEA

IKEA merupakan perusahaan yang menjual aneka furnitur dan perlengkapan rumah. Perusahaan ternama ini juga menerapkan strategi cross selling. 

Contoh cross selling yang dilakukan IKEA yaitu merekomendasikan item furnitur tambahan dalam satu set atau fitur related product di toko online mereka. 

Baca Artikel Lainnya  35 Pantun Promosi Jualan, Bikin Dagangan Laris Manis

Tujuan dari strategi marketing ini yaitu agar mereka bisa menonjolkan produk yang permintaannya rendah dan membuat produk tersebut lebih terlihat dan dibeli. 

Tips Menerapkan Strategi Cross Selling

Cross selling memberikan keuntungan sekaligus bisa mengembangkaan bisnis yang kamu jalankan. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kamu perlu menerapkan strategi ini dengan tepat. Berikut ini sejumlah tips melakukan strategi cross selling yang bisa kamu terapkan. 

Memberikan Diskon

Sumber: Freepik

Strategi pertama dalam melakukan cross selling yaitu memberikan potongan harga kepada pelanggan yang pernah membeli produk kamu. Potongan harga bisa membuat pelanggan lebih tertarik untuk membeli produk yang kamu jual. 

Selain potongan harga, kamu juga bisa memberikan promosi lain. Misalnya, promo gratis ongkos kirim jika kamu berjualan secara online. 

Menetapkan Harga dengan Tepat

Tips cross selling lainnya yaitu menetapkan harga yang tepat. Dalam hal ini, kamu harus memahami bahwa cross selling merupakan penawaran produk agar pelanggan bisa membeli produk tambahan. 

Sebaiknya, produk pelengkap yang ditawarkan memiliki harga yang tidak terlalu mahal. Sebab, jika harganya terlalu mahal, maka pelanggan akan malas untuk membeli produk pelengkap. 

Memahami Pelanggan dengan Baik

Kamu juga perlu melakukan analisis data pelanggan untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku mereka. 

Dengan memahami pelanggan, maka kamu bisa membantu pelanggan untuk mendapatkan produk sesuai preferensi dan kebutuhan mereka. 

Memberikan Panduan Pembelian yang Jelas

Jika kamu ingin menerapkan cross selling, maka sebaiknya sederhanakan proses pembelian produk tambahan, terutama jika kamu menjual produk tersebut secara online. 

Dengan demikian, pembeli bisa dengan mudah menemukan dan membeli produk pelengkap sesuai keinginan dan kebutuhan mereka. 

Berikan panduan yang jelas seputar cara pembelian dan jangan lupa untuk memberikan informasi yang lengkap tentang produk tambahan yang bisa mereka miliki. 

Jelaskan Nilai Produk Tambahan Kepada Pembeli

Saat menerapkan cross selling kamu harus bisa menerangkan detail produk tambahan yang bisa pembeli miliki. Saat menerangkan informasi, sebaiknya utamakan nilai dari produk tersebut. 

Jangan untuk memberikan contoh penggunaan produk tambahan dan terangkan bagaimana produk tersebut bisa meningkatkan kenyamanan pembeli. 

Membangun Relasi dengan Pembeli

Jaga hubungan baik dengan pelanggan setelah mereka melakukan pembelian produk tambahan. Kirimkan pembaruan produk atau informasi lain yang relevan dengan pelanggan secara berkala. 

Perhatikan juga feedback dari pelanggan dan tanggapi dengan cepat. Langkah ini akan membuat pelanggan merasa diperhatikan dan pada akhirnya merasa nyaman saat belanja di toko kamu. 

Tertarik dengan Strategi Cross Selling?

Nah, itulah penjelasan seputar cross selling lengkap dengan contoh cross selling yang bisa kamu terapkan. Dengan menerapkan strategi pemasaran ini, maka kamu bisa meningkatkan penjualan dan mendapatkan banyak keuntungan. 

Tapi, sebelum melakukan cross selling, kamu harus mengetahui terlebih dahulu produk dan varian produk mana saja yang banyak diminati pasar. Dengan mengetahui hal ini, maka strategi yang dijalankan menjadi lebih efektif. 

Untuk mengetahui varian produk terlaris, kamu bisa menggunakan tools dari Tokpee. Dengan tools tersebut, kamu bisa menemukan produk terlaris dengan cepat dan mudah. 

Jadi, sebelum menerapkan cross selling, sebaiknya langganan Tokpee terlebih dahulu agar cross selling yang kamu lakukan lebih optimal. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *