HPP Adalah HPP Adalah

HPP Adalah Harga Pokok Penjualan, Begini Cara Menghitungnya

HPP adalah bagian penting dalam sebuah usaha. Bagi para pengusaha, pasti sudah tidak asing dengan istilah ini. 

Tapi, bagi para pemula atau orang yang baru mulai usaha, mungkin masih cukup asing dengan istilah HPP. Padahal, perhitungan HPP perlu dilakukan sebelum memulai usaha agar bisnis yang dijalankan optimal dan menguntungkan. 

Lantas, apa itu HPP? Dan bagaimana cara menghitungnya? Di artikel Tokpee kali ini, kami akan mengulas lebih lengkap seputar HPP. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Apa Itu HPP?

Sumber: Freepik

HPP adalah kependekan dari Harga Pokok Penjualan. Dalam website Sahabat Pegadaian, dijelaskan bahwa HPP adalah perolehan atau pendapatan dari produk yang dijual oleh perusahaan atau entitas usaha. 

Angka HPP diperoleh dari perhitungan biaya produksi barang atau jasa. Biaya yang dimaksud termasuk pengeluaran untuk bahan baku, tenaga kerja, produksi, dan lain sebagainya. 

Dengan kata lain, biaya yang termasuk dalam perhitungan HPP adalah biaya dari awal proses produksi sampai akhir, ditambah dengan biaya operasional. 

Secara garis besar, HPP bisa dimaknai sebagai biaya yang didapatkan dari proses produksi selama periode tertentu. Perhitungan HPP bisa digunakan penjual untuk menentukan harga pokok dan harga produk, supaya bisa mendapatkan keuntungan yang optimal. 

Komponen HPP

HPP adalah perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam sebuah usaha. Dalam melakukan perhitungan HPP, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan lengkapnya. 

Stok Barang di Awal Produksi

Stok barang adalah komponen HPP yang perlu diperhatikan Pelaku usaha harus melakukan perhitungan persediaan bawang di awal sebelum mulai menghitung HPP. Stok barang awal termasuk biaya bahan baku yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi. 

Pembelian Stok

Komponen berikutnya yang termasuk dalam hitungan HPP adalah pembelian stok barang penjualan. Tujuannya untuk memastikan stok aman. 

Untuk menekan biaya pembelian stok, pelaku usaha bisa mengimplementasikan diskon, retur, dan mengoptimalkan penggunaan transportasi saat melakukan pembelian. 

Stok Akhir

Perhitungan HPP tidak akurat tanpa melibatkan persediaan akhir. Setiap perusahaan mempunyai data yang mencakup sisa persediaan barang di akhir periode. 

Dengan demikian, stok barang siap dijual bisa dikurangi, sehingga sisa yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk produksi di periode selanjutnya. 

Rumus HPP dan Cara Menghitungnya

Sumber: Freepik

Menghitung HPP bisa dilakukan dengan mudah, asalkan kamu memiliki data persediaan awal, pembelian stok, dan persediaan akhir. Adapun rumus perhitungan HPP yang perlu kamu pelajari, seperti berikut:

Baca Artikel Lainnya  Cara Jadi Agen Shopee Xpress agar Mendapatkan Komisi Besar

HPP = (Pembelian Bersih + Persediaan Awal) – Persediaan Akhir atau

HPP = Persediaan barang – Persediaan Akhir

Supaya kamu bisa menghitung HPP dengan tepat, berikut ini langkah-langkah menghitung HPP yang perlu kamu pahami. 

Penjualan Bersih

Sebelum mendapatkan nilai HPP, langkah awal yang perlu kamu lakukan yaitu memastikan hasil penjualan bersih dengan rumus seperti berikut:

Penjualan Bersih = Total Penjualan – (Retur + Diskon) 

Sebagai contoh, total penjualan usaha sebuah restoran dalam sebulan sekitar Rp8 juta. Adapun retur penjualan sebesar Rp2 juta dan diskon Rp1,5 juta. Jadi penjualan bersihnya sebesar Rp4,5 juta. 

Pembelian Bersih

Setelah mendapatkan penjualan bersih, hitung pembelian bersih dengan menggunakan rumus seperti berikut:

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih

Contoh, sebuah usaha memiliki persediaan awal senilai Rp5 juta, di akhir periode hanya tersisa Rp2 Juta. Maka total persediaan barang sebesar Rp7 juta. 

Harga Pokok Penjualan

Setelah mengetahui nilai persediaan akhir dan total persediaan, barulah kamu bisa menghitung HPP dengan rumus yang sudah disebutkan sebelumnya. 

Berdasarkan contoh di atas, persediaan barang usaha dalam sebuah Rp7 juta dengan persediaan akhir sebesar Rp2,5 juta. Maka HPP untuk bisnis tersebut senilai Rp4,5 juta. 

Tips Mengoptimalkan HPP Usaha

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah faktor penting dalam menentukan keuntungan sebuah usaha. Jika HPP bisa dioptimalkan, maka margin keuntungan bisa lebih besar tanpa harus menaikkan harga jual yang berisiko mengurangi daya saing. 

Untuk itu, kamu perlu strategi yang tepat agar biaya produksi lebih efisien. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengoptimalkan HPP usaha.

Lakukan Negosiasi dengan Supplier

Salah satu cara paling efektif untuk menurunkan HPP adalah mendapatkan bahan baku dengan harga terbaik. 

Kamu bisa melakukannya dengan menjalin hubungan baik dengan supplier dan melakukan negosiasi harga. Jika memungkinkan, belilah dalam jumlah besar agar bisa mendapatkan potongan harga atau diskon grosir.

Selain itu, jangan terpaku hanya pada satu supplier. Bandingkan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan penawaran terbaik. 

Jika ada supplier yang menawarkan harga lebih rendah dengan kualitas yang sama, pertimbangkan untuk beralih atau melakukan diversifikasi pemasok agar tidak bergantung pada satu pihak saja.

Kurangi Pemborosan dalam Proses Produksi

Pemborosan dalam produksi bisa meningkatkan HPP tanpa disadari. Misalnya, bahan baku yang terbuang sia-sia, penggunaan listrik yang berlebihan, atau waktu produksi yang tidak efisien. 

Oleh karena itu, kamu perlu melakukan evaluasi terhadap setiap tahap produksi untuk menemukan area yang bisa diperbaiki.

Gunakan metode lean production atau produksi efisien untuk mengurangi limbah. Pastikan juga karyawan memahami pentingnya bekerja secara efisien tanpa mengorbankan kualitas produk. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi biaya yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi operasional.

Baca Artikel Lainnya  Cukup 1 Menit, Begini Cara Buka Toko di Shopee

Manfaatkan Teknologi untuk Efisiensi

Teknologi bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan HPP dalam berbagai aspek usaha. Misalnya, menggunakan software manajemen stok untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku. 

Dengan sistem yang tepat, kamu bisa mengontrol persediaan agar tidak terlalu banyak menumpuk atau malah kehabisan di saat dibutuhkan.

Selain itu, otomatisasi dalam produksi juga bisa menghemat biaya tenaga kerja. Jika bisnismu masih mengandalkan proses manual yang memakan waktu, pertimbangkan untuk berinvestasi pada peralatan yang bisa mempercepat proses produksi dan mengurangi risiko kesalahan.

Evaluasi Biaya Operasional secara Berkala

Sering kali, biaya operasional membengkak tanpa disadari karena tidak dilakukan evaluasi rutin. Kamu perlu memantau semua pengeluaran, mulai dari biaya listrik, transportasi, hingga gaji karyawan. Dengan melakukan audit berkala, kamu bisa menemukan biaya yang bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas produk atau layanan.

Misalnya, jika biaya listrik terlalu tinggi, pertimbangkan untuk beralih ke peralatan hemat energi atau menggunakan listrik pada jam-jam dengan tarif lebih rendah. Jika biaya transportasi membebani, cari cara untuk mengkonsolidasikan pengiriman agar lebih efisien.

Gunakan Bahan Baku yang Lebih Efisien

Sumber: Freepik

Kualitas bahan baku memang penting, tetapi bukan berarti kamu harus selalu menggunakan yang paling mahal. Coba cari alternatif bahan baku dengan kualitas yang tetap terjaga tetapi dengan harga yang lebih murah. 

Pastikan juga bahan baku yang kamu beli memiliki tingkat penggunaan maksimal agar tidak banyak yang terbuang sia-sia.

Selain itu, kamu bisa bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan produksi. 

Jika memungkinkan, lakukan riset terhadap inovasi bahan yang bisa menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk akhir.

Terapkan Sistem Kerja yang Lebih Produktif

Produktivitas karyawan juga memengaruhi HPP usaha. Jika karyawan bekerja dengan sistem yang tidak efisien, maka waktu produksi akan lebih lama dan biaya operasional bisa meningkat. 

Oleh karena itu, buatlah sistem kerja yang lebih terstruktur dan berikan pelatihan kepada karyawan agar mereka bisa bekerja lebih efektif.

Selain itu, kamu juga bisa menerapkan sistem reward untuk meningkatkan motivasi karyawan. Karyawan yang bekerja lebih efisien bisa diberi insentif agar mereka semakin semangat dalam meningkatkan produktivitas. Dengan cara ini, operasional bisnis bisa berjalan lebih lancar dan biaya produksi tetap terjaga.

Maksimalkan Penggunaan Aset yang Ada

Jika bisnismu sudah memiliki aset seperti mesin, kendaraan, atau peralatan lainnya, pastikan penggunaannya optimal. 

Jangan sampai ada aset yang menganggur atau tidak digunakan secara maksimal. Jika ada aset yang jarang dipakai, pertimbangkan untuk menyewakannya atau menjualnya agar modal bisa dialokasikan ke kebutuhan lain yang lebih penting.

Selain itu, lakukan perawatan rutin pada aset bisnis agar umur pakainya lebih lama. Jika peralatan atau mesin sering rusak karena kurang perawatan, maka biaya perbaikan bisa membengkak dan meningkatkan HPP.

Sudah Bisa Menghitung HPP?

Nah, itulah penjelasan mengenai HPP yang perlu kamu ketahui. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa HPP adalah bagian penting dalam sebuah usaha. 

Perhitungan HPP bisa membantu kamu menyusun strategi marketing yang akan dijalankan. Selain melakukan perhitungan HPP, kamu juga perlu melakukan riset pasar. Gunakan Tokpee untuk mempermudah kamu dalam melakukan riset pasar. Langganan sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *