ROAS Vs ROMI ROAS Vs ROMI

ROAS Vs ROMI Dalam Marketing, Ini Perbedaannya yang Wajib Kamu Ketahui

ROAS dan ROMI merupakan dua metrik penting dalam digital marketing. Sebagai digital marketer atau pemilik usaha, kamu perlu memahami dua metrik ini. Dengan demikian, kamu bisa membuat strategi campaign dengan tepat. 

ROAS dan ROMi memiliki sejumlah perbedaan dengan kelebihan dan kekurangan yang juga berbeda Kamu perlu mengetahui hal ini agar tidak salah dalam membaca data digital marketing. 

Pada artikel Tokpee kali ini, kami akan mengupas tuntas seputar ROAS vs ROMI dalam digital marketing. Simak penjelasan lengkapnya sampai akhir. 

Apa Itu ROAS dalam Digital Marketing?

Sumber: Freepik

ROAS adalah singkatan dari Return on Advertising Spend, yang artinya pengembalian atas biaya iklan. Metrik ini digunakan untuk mengukur seberapa efektif pengeluaran iklan menghasilkan pendapatan.

Secara sederhana, ROAS akan menunjukkan jumlah pendapatan yang dihasilkan untuk setiap rupiah yang dihabiskan pada kampanye iklan. 

ROAS sering dijadikan indikator utama untuk mengevaluasi kinerja kampanye iklan digital karena memberikan gambaran jelas tentang keuntungan relatif dari setiap pengeluaran iklan.

Apa Itu ROMI dalam Digital Marketing?

Return on Marketing Investment atau ROMI adalah metrik yang digunakan untuk menghitung sejauh mana investasi dalam pemasaran bisa mendatangkan keuntungan. 

ROMI akan menunjukkan hasil yang lebih spesifik. Sebab, ROMI hanya fokus pada biaya dan hasil dari aktivitas pemasaran. 

Kondisi tersebut menjadikannya sebagai alat yang sangat penting untuk bisnis yang ingin memahami efektivitas strategi digital mereka.

Dalam digital marketing, ROMI tidak hanya membantu mengukur laba, tetapi juga memberikan wawasan tentang saluran pemasaran mana yang paling efektif untuk mencapai target bisnis. Dengan informasi ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terarah dan efisien.

ROAS Vs ROMI dalam Digital Marketing

Sumber: Freepik

Meski sama-sama metrik yang penting dalam digital marketing, nyatanya ROAS dan ROMI mempunyai sejumlah perbedaan. Berikut beberapa perbedaan ROAS dan ROMI dalam digital marketing. 

Fokus Analisis

Salah satu perbedaan antara ROAS dan ROMI yaitu faktor analisis. ROAS hanya fokus pada kinerja iklan tertentu. Sedangkan ROMI mencakup seluruh aktivitas pemasaran, termasuk elemen-elemen yang tidak langsung berhubungan dengan iklan.

Biaya yang Dihitung

ROAS vs ROMI dalam digital marketing lainnya yaitu biaya yang dihitung. ROAS hanya mempertimbangkan biaya iklan. Sedangkan, ROMI memperhitungkan semua biaya pemasaran, seperti gaji tim, alat pemasaran, dan biaya produksi.

Baca Artikel Lainnya  6 Cara Menaikkan Followers Shopee Ini Dijamin Bikin Bisnis Laris!

Tujuan Penggunaan

ROAS digunakan untuk menilai efektivitas saluran iklan tertentu. Misalnya, Anda ingin mengetahui apakah lebih baik berinvestasi di Facebook Ads atau Google Ads. 

Sebaliknya, ROMI lebih cocok digunakan untuk memahami bagaimana keseluruhan anggaran pemasaran Anda memberikan pengembalian investasi.

Kompleksitas Perhitungan

ROAS lebih mudah dihitung karena hanya memerlukan data biaya iklan dan pendapatan dari iklan tersebut. 

Di sisi lain, ROMI membutuhkan perhitungan yang lebih kompleks karena melibatkan berbagai jenis biaya pemasaran.

Cara Menghitung

Perbedaan lain antara ROAS dan ROMI juga bisa dilihat dari cara menghitungnya. ROAS bisa dihitung dengan menggunakan rumus:

Rumus ROAS: Omset / Biaya Iklan

Sementara itu, nilai ROMI dalam digital marketing bisa diketahui dengan rumus, seperti berikut:

ROMI = [(Pendapatan dari Pemasaran โ€“ Biaya Pemasaran) / Biaya Pemasaran] x 100%

Keterkaitan dengan Profitabilitas

ROAS tidak mempertimbangkan margin keuntungan. Meskipun metrik ini menunjukkan efektivitas iklan, hasilnya belum tentu mencerminkan profitabilitas bisnis.

Sebaliknya, ROMI lebih berkaitan dengan profitabilitas karena memperhitungkan total investasi pemasaran, sehingga memberikan pandangan lebih realistis tentang dampak keuangan dari pemasaran.

Kesimpulan Analisis

ROAS vs ROMI dalam digital marketing lainnya bisa dilihat dari kesimpulan aanalisis. ROAS memberikan hasil kuantitatif yang lebih sederhana dan langsung, cocok untuk pengambilan keputusan taktis.

ROMI menawarkan hasil analisis yang lebih kompleks dan menyeluruh, ideal untuk mendukung perencanaan strategis.

Konteks Penggunaan

ROAS lebih sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja taktik iklan dalam jangka pendek. Metode ini cocok untuk kampanye dengan tujuan langsung, seperti peningkatan penjualan harian.

Sementara itu, ROMI lebih relevan untuk analisis strategis jangka panjang. Dengan ROMI, perusahaan dapat mengevaluasi dampak semua aktivitas pemasaran terhadap pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

ROAS Vs ROMI dalam Digital Marketing Berdasarkan Kelebihan dan Kekurangannya

Sumber: Freepik

Baik ROAS maupun ROMI sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan ROAS maupun ROMI. 

ROAS

Kelebihan ROAS

  1. Mudah Dihitung
    ROAS adalah metrik sederhana yang hanya memerlukan dua komponen: pendapatan dari iklan dan biaya iklan. Karena rumusnya sederhana (Pendapatan รท Biaya Iklan), metrik ini mudah dipahami oleh pemula sekalipun.
  2. Evaluasi Cepat
    ROAS sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja kampanye iklan secara real-time. Misalnya, dalam iklan digital, Anda bisa langsung melihat apakah kampanye tertentu memberikan hasil yang diinginkan atau perlu penyesuaian.
  3. Fokus pada Iklan
    ROAS memberikan wawasan khusus tentang efisiensi iklan. Hal ini membantu perusahaan menentukan platform atau jenis iklan mana yang paling efektif untuk menghasilkan pendapatan.

Kekurangan ROAS

  1. Tidak Memperhitungkan Biaya Lain
    ROAS hanya menghitung hasil dari anggaran iklan. Biaya pemasaran lainnya, seperti produksi konten, gaji tim pemasaran, atau biaya distribusi, tidak masuk dalam perhitungan.
  2. Kurang Relevan untuk Strategi Jangka Panjang
    ROAS lebih cocok untuk evaluasi taktis jangka pendek. Karena metrik ini hanya fokus pada pendapatan dari iklan, ROAS tidak mencerminkan dampak jangka panjang dari kampanye terhadap loyalitas pelanggan atau brand awareness.
  3. Tidak Mengukur Keuntungan Bersih
    Meski ROAS menunjukkan seberapa efektif iklan menghasilkan pendapatan, metrik ini tidak mempertimbangkan margin keuntungan. Sebuah kampanye dengan ROAS tinggi belum tentu menguntungkan jika margin produk kecil atau biaya lain tidak dihitung.
Baca Artikel Lainnya  10 Tips Jualan Saat Live, Bikin Penjualan Meroket

ROMI

Kelebihan ROMI

  1. Gambaran Menyeluruh
    ROMI mencakup semua aktivitas pemasaran, mulai dari iklan digital, promosi offline, hingga riset pasar. Dengan menghitung seluruh biaya pemasaran, ROMI memberikan wawasan yang lebih lengkap tentang efektivitas strategi pemasaran secara keseluruhan.
  2. Mengukur Profitabilitas
    Berbeda dengan ROAS, ROMI langsung menghubungkan investasi pemasaran dengan keuntungan bisnis. Hasil ROMI menunjukkan apakah investasi pemasaran memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan laba perusahaan.
  3. Cocok untuk Strategi Jangka Panjang
    ROMI relevan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari pemasaran terhadap bisnis. Metrik ini dapat membantu perusahaan menentukan apakah strategi yang diterapkan berhasil meningkatkan nilai merek atau memperluas pangsa pasar.

Kekurangan ROMI

  1. Perhitungan Lebih Kompleks
    Menghitung ROMI membutuhkan data yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam. Semua biaya pemasaran perlu dikumpulkan secara detail, termasuk yang sulit diukur seperti nilai waktu atau sumber daya internal.
  2. Sulit Diterapkan pada Kampanye Kecil
    Untuk kampanye dengan skala kecil atau target spesifik, seperti iklan satu kali, ROMI mungkin tidak relevan. Analisis yang terlalu mendalam pada kampanye kecil bisa menjadi tidak efisien.
  3. Memerlukan Waktu untuk Menilai Hasil
    Karena mencakup seluruh aktivitas pemasaran, hasil ROMI biasanya baru terlihat dalam jangka panjang. Hal ini kurang cocok untuk kebutuhan evaluasi cepat atau penyesuaian taktis.

Sudah Mengetahui Perbedaan ROAS dan ROMI?

Nah, itulah penjelasan mengenai ROAS vs ROMI dalam digital marketing. Dari penjelasan di atas, kita juga bisa mengetahui bahwa ROAS maupun ROMI, sama-sama berperan penting dalam mengukur tingkat keberhasilan kampanye digital yang dijalankan. 

Maka dari itu,  sebagai digital marketer maupun pemilik usaha, kamu harus mengetahui hal ini agar bisa menjalankan strategi pemasaran yang tepat. 

Tapi, mengetahui perhitungan ROAS dan ROMI saja tidak cukup. Kamu juga harus bisa memahami keinginan pasar. Produk atau layanan yang kamu berikan harus bisa memenuhi kebutuhan konsumen dan menjawab permasalahan yang mereka hadapi. 

Untuk mengetahui hal tersebut, kamu bisa memanfaatkan tools dari Tokpee. Di Tokpee, terdapat fitur riset detail produk yang bisa kamu manfaatkan untuk mencari varian produk yang banyak diminati pasar. 

Tidak hanya itu, Tokpee juga mempunyai fitur yang bisa mengintip produk andalan dari kompetitor, bahkan bisa mengetahui omset yang mereka dapatkan. 

Jika kamu belum memiliki ide jualan, Tokpee juga menyediakan fitur riset produk dan kategori yang bisa memberikan kamu beberapa ide jualan terlaris. Kalau pakai Tokpee, dijamin bisnis yang kamu jalankan lebih mudah dan mendapatkan hasil yang maksimal. Jadi, tak perlu berpikir panjang lagi, buruan langganan Tokpee sekarang juga dan raup banyak keuntungan dari bisnis yang kamu miliki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *