Cara Menghitung Engagement Rate Per Post Cara Menghitung Engagement Rate Per Post

Nggak Sulit, Ini Cara Menghitung Engagement Rate Per Post

Cara menghitung engagement rate per post bisa dilakukan dengan rumus sederhana: (jumlah engagement dalam satu post ÷ jumlah followers) x 100. Rumus ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar interaksi audiens terhadap konten yang kamu upload. Dengan engagement rate per post, kamu bisa menilai apakah kontenmu sudah menarik perhatian audiens atau perlu ditingkatkan lagi kualitasnya.

Bagaimana Cara Menghitung Engagement Rate Per Post

Cara menghitung engagement rate per post adalah: (jumlah engagement dalam satu post ÷ jumlah followers) x 100.

Misalnya, kamu punya 10.000 followers di Instagram dan satu postingan mendapatkan total 1.200 engagement (like, komen, share, dan save). Maka perhitungannya adalah: (1.200 ÷ 10.000) x 100 = 12%. 

Artinya, engagement rate post tersebut cukup tinggi, karena rata-rata engagement yang bagus biasanya ada di angka 2–5%.

Tapi nggak hanya rate per post aja yang bisa dihitung. Ada beberapa cara lain untuk mengukur engagement rate sesuai kebutuhan:

  1. Berdasarkan reach: (jumlah engagement dalam satu post ÷ reach per post) x 100.

Cara ini cocok kalau kamu ingin tahu seberapa besar persentase orang yang benar-benar melihat kontenmu lalu berinteraksi.

  1. Berdasarkan impression: (jumlah engagement dalam satu post ÷ impression per post) x 100. Metode ini penting untuk memahami efektivitas konten pada jumlah tayangan yang didapat.
  2. Daily engagement rate: (jumlah engagement dalam satu hari ÷ jumlah followers) x 100. Cocok digunakan untuk brand atau creator yang upload konten rutin setiap hari agar bisa memantau performa harian.
  3. Berdasarkan view untuk konten video: (jumlah engagement dalam video ÷ views per video) x 100. Metode ini biasanya dipakai untuk konten TikTok, Instagram Reels, atau YouTube Shorts, di mana interaksi dari viewers menjadi indikator utama.

Dengan menggunakan berbagai metode di atas, kamu bisa lebih fleksibel dalam mengevaluasi performa kontenmu sesuai platform dan tujuan campaign.

Manfaat Engagement Rate

Menghitung engagement rate tentunya bermanfaat untuk para marketer. Dengan angka ini, kamu bisa paham seberapa besar interaksi audiens terhadap konten yang sudah diunggah. 

Baca Artikel Lainnya  Tips Membuat Nama TikTok Keren dan Catchy, Dijamin Menarik Audience!

Engagement rate juga bisa dijadikan tolok ukur apakah strategi yang kamu jalankan sudah efektif atau perlu ada penyesuaian.

Mengenal Audiens

Salah satu manfaat utama dari engagement rate adalah bisa membantumu lebih mengenal audiens. Dari sini, kamu bisa paham konten mana yang paling banyak mendapat likes, komentar, atau share. 

Misalnya, kalau ternyata audiens lebih aktif berinteraksi dengan konten video singkat dibandingkan foto, kamu bisa lebih fokus membuat video untuk meningkatkan performa.

Dengan memahami pola interaksi audiens, kamu juga bisa membuat konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. 

Hal ini akan berdampak positif pada brand awareness sekaligus menjaga hubungan jangka panjang dengan followers.

Melakukan Evaluasi dalam Pembuatan Konten

Engagement rate juga penting untuk evaluasi konten. Kalau angka engagement rendah, mungkin konten yang dibuat kurang relevan atau penyajiannya kurang menarik. 

Dari data ini, kamu bisa mencoba berbagai format konten baru, menyesuaikan caption, atau mengoptimalkan jam posting agar bisa menjangkau lebih banyak orang.

Evaluasi ini bukan hanya membantu memperbaiki konten yang kurang berhasil, tetapi juga bisa memperkuat strategi konten yang sudah terbukti efektif. 

Dengan begitu, kamu tidak hanya sekadar posting, tapi juga memastikan setiap konten punya tujuan yang jelas.

Mendapatkan Data Riset

Manfaat lain dari engagement rate adalah bisa digunakan sebagai data riset. Angka engagement bisa membantu kamu menganalisis tren, mengetahui preferensi audiens, hingga memprediksi strategi apa yang paling tepat di masa depan.

Data ini juga bisa dijadikan acuan untuk membuat campaign yang lebih terarah, baik untuk promosi organik maupun iklan berbayar. 

Inilah yang membuat engagement rate bukan sekadar angka, tapi juga “kompas” yang bisa memandu arah strategi digital marketing bisnismu.

Apa Saja yang Mempengaruhi Engagement Rate?

Engagement rate dipengaruhi oleh banyak faktor, baik di website, media sosial, maupun email marketing. Setiap platform memiliki metrik tersendiri yang bisa dijadikan indikator seberapa besar interaksi audiens terhadap konten yang kamu buat. 

Semakin tinggi angka interaksi, semakin baik performa kontenmu di mata audiens maupun algoritma.

Di situs web, metrik yang mempengaruhi engagement rate biasanya berkaitan dengan aktivitas pengunjung. 

Misalnya, seberapa dalam mereka melakukan scroll (scroll depth), berapa lama rata-rata waktu yang dihabiskan di sebuah halaman (average time on page), hingga jumlah halaman yang dilihat per sesi. 

Baca Artikel Lainnya  150 Ide Nama Toko Buket Bunga dengan Konsep yang Berbeda

Selain itu, ada juga bounce rate yang menunjukkan seberapa cepat pengunjung meninggalkan situsmu tanpa melakukan interaksi lebih lanjut.

Jangan lupakan juga metrik berupa jumlah shares atau konversi lain yang terjadi di website, seperti mengisi form, download, atau pembelian. Semua ini mencerminkan seberapa relevan dan menarik kontenmu di mata pengunjung.

Sementara di ranah media sosial, engagement lebih mudah dilihat karena berbagai platform sudah memiliki metrik. Setiap interaksi seperti likes, shares, komentar, hingga klik tautan bisa memberikan gambaran apakah audiens benar-benar terhubung dengan kontenmu.

  1. Facebook menilai engagement melalui reaksi (likes, love, care, dll.), klik, komentar, hingga jumlah share. 
  2. Job platform seperti LinkedIn mengukur interaksi lewat likes, komentar, klik, jumlah pengikut baru yang didapat, serta performa dari setiap post.
  3. Kalau Instagram lebih fokus pada likes dan komentar sebagai indikator utama. Sekarang platform ini memiliki fitur share ke story dan save sebagai tambahan data engagement.
  4. Socmed lainnya seperti Twitter (X) memperhitungkan retweet, komentar (reply), dan likes. 
  5. Pinterest menilai engagement dari likes, komentar, serta jumlah pin (save) yang dilakukan pengguna pada kontenmu.

Selain website dan media sosial, email marketing juga memiliki indikator engagement sendiri. Dua metrik utama adalah open rate (berapa banyak orang yang membuka emailmu) dan click-through rate (berapa banyak yang mengklik link di dalam email). 

Dari sini, kamu bisa paham seberapa efektif subject line, isi email, maupun call-to-action yang kamu gunakan.

Kesimpulan

Cara menghitung engagement rate per post cukup sederhana, yaitu dengan membagi jumlah engagement dalam satu post dengan jumlah followers, lalu dikalikan 100. 

Dari persentase yang didapatkan, kamu bisa menilai apakah campaign-mu berjalan efektif atau masih butuh perbaikan. 

Semakin tinggi engagement rate, artinya kontenmu mampu menarik perhatian audiens dan mendorong interaksi yang lebih baik.

Namun, menghitung engagement rate saja tidak cukup kalau tujuanmu adalah nge-boost penjualan. Engagement memang penting, tapi ujung dari strategi bisnis online tetaplah konversi. 

Nah, di sinilah Tokpee bisa jadi partner terbaikmu. Dengan Tokpee, kamu bukan cuma bisa menganalisis engagement, tapi juga melakukan riset produk, melihat performa kompetitor, sampai menentukan strategi harga yang paling pas. 

Campaign yang kamu jalankan bukan hanya rame interaksi, tapi juga lebih berpeluang mendatangkan cuan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Special offer

Dapatkan Tool Riset Produk Laris untuk Lejitkan Bisnis

Lihat cara kami riset produk untuk tingkatkan penjualan toko online. 👇
DOWNLOAD NOW
close-link