Mudah Dipahami, Ini Cara Belajar Digital Marketing dari Nol untuk Pemula Mudah Dipahami, Ini Cara Belajar Digital Marketing dari Nol untuk Pemula

Mudah Dipahami, Ini Cara Belajar Digital Marketing dari Nol untuk Pemula

Belajar digital marketing dari nol berarti memahami dasar-dasarnya mulai dari riset pasar hingga analisis campaign. Proses ini membantu kamu menguasai strategi pemasaran online secara bertahap. Dengan langkah yang tepat, siapa pun bisa menguasai digital marketing meski masih pemula.

Cara Belajar Digital Marketing dari Nol

Melihat zaman yang serba digital saat ini, strategi pemasaran akan lebih diuntungkan dengan mengoptimalkan digital marketing. Nggak heran kalau kamu tertarik untuk mempelajarinya. 

Bahkan, banyak brand besar maupun bisnis kecil yang sudah beralih menggunakan strategi digital karena hasilnya bisa lebih cepat terlihat, lebih hemat biaya, serta menjangkau target audiens dengan lebih tepat.

Melakukan Riset Pasar

Hal pertama dalam belajar digital marketing dari nol adalah melakukan riset pasar. Mulai dari produk dan target pasar. Kenapa? Karena akan memudahkanmu dalam menyesuaikan produk, harga, dan jenis strategi marketing yang sesuai.

Misalnya, kalau target pasar kamu adalah anak muda, maka strategi kontenmu bisa lebih santai, visual, dan interaktif. 

Berbeda halnya jika targetmu adalah profesional atau pebisnis. Konten, hingga platform yang digunakan harus lebih formal dan sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Riset pasar juga membuatmu lebih paham siapa kompetitor terkuat dan bagaimana kamu bisa menciptakan keunggulan.

Memahami Marketing Funnel

Saat belajar digital marketing dari nol, kamu harus familiar dengan marketing funnel. Terdapat lima tahapan marketing funnel, yaitu awareness, consideration, purchase, retention, dan advocacy.

Awareness berarti bagaimana orang mulai mengenal brand-mu. Bisa melalui iklan, konten media sosial, atau SEO. Consideration adalah tahap ketika calon pelanggan mulai membandingkan produkmu dengan kompetitor. 

Purchase berarti mereka sudah membeli produkmu, tapi perjalanan nggak berhenti di situ. Retention adalah bagaimana kamu menjaga pelanggan agar tetap loyal, misalnya dengan promo eksklusif atau program membership. 

Advocacy adalah tahap ketika pelanggan puas dan akhirnya merekomendasikan produkmu ke orang lain.

Dengan memahami funnel ini, kamu bisa menentukan strategi marketing yang lebih terarah, bukan asal coba-coba.

Menyesuaikan Strategi Digital Marketing

Setelah memahami kedua hal di atas, barulah kamu bisa menentukan strategi digital marketing apa yang cocok untuk bisnismu. Terdapat banyak jenis strategi dan platform, yaitu:

  • Affiliate Marketing
  • SEO Marketing
  • SEM Marketing
  • Content Marketing
  • Email Marketing
  • Social Media Marketing
  • Influencer Marketing
  • Video Marketing

Setiap strategi memiliki tujuan berbeda. Misalnya, SEO marketing lebih fokus untuk jangka panjang dengan meningkatkan peringkat website di Google. 

Baca Artikel Lainnya  70+ Bio IG Aesthetic Bahasa Inggris Biar Profilmu Terlihat Lebih Berkelas!

Sedangkan influencer marketing lebih cepat dalam meningkatkan awareness karena kamu memanfaatkan popularitas orang lain. 

Pilihlah strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu, jangan sampai asal ikut tren tapi tidak relevan.

Mempelajari Tools Digital Marketing

Dalam belajar digital marketing dari nol, kamu juga harus mengenal berbagai tools yang akan membantu pekerjaanmu. Setiap strategi memiliki tools yang berbeda.

Contohnya untuk SEO, kamu bisa menggunakan Google Search Console, Ahrefs, atau SEMrush untuk riset keyword dan memantau performa website. 

Untuk social media marketing, ada tools seperti Hootsuite atau Buffer yang bisa menjadwalkan postingan otomatis. Sementara untuk email marketing, kamu bisa menggunakan Mailchimp atau Klaviyo agar kampanye email lebih rapi dan terukur.

Tools ini mempermudah kerja kamu, mempercepat analisis, sekaligus membuat strategi marketing jadi lebih efektif.

Mempelajari Cara Analisis

Belajar digital marketing dari nol juga mengharuskanmu untuk paham bagaimana membaca hasil analisis dari campaign yang sudah diterapkan.

Jangan cuma jalankan strategi tanpa mengecek hasilnya. Analisis ini bisa berupa data traffic website, conversion rate, engagement rate di media sosial, hingga ROI dari iklan berbayar. 

Dengan begitu, kamu bisa paham mana strategi yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki. Semakin sering kamu berlatih membaca data, semakin cepat pula kamu bisa mengoptimalkan strategi marketing yang kamu jalankan.

Membangun Komunikasi dengan Audiens

Kalau sudah mengerti audiens seperti apa yang akan kamu targetkan, jangan lupa untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan mereka. Ini juga salah satu cara belajar digital marketing dari nol yang sering dilupakan.

Membangun komunikasi bisa dilakukan lewat interaksi di media sosial, mengirimkan email newsletter, atau memberikan layanan customer service yang cepat tanggap. 

Audiens yang merasa diperhatikan cenderung akan lebih loyal terhadap brand-mu. Ingat, pelanggan setia jauh lebih berharga daripada sekadar mengejar pelanggan baru setiap saat.

Apa Saja Tantangan Belajar Digital Marketing dari Nol?

Belajar digital marketing dari nol memang menarik, tapi tentu bukan tanpa tantangan. Dunia digital bergerak cepat.

Tren berubah, algoritma berganti, dan perilaku konsumen pun tidak bisa ditebak. Biar kamu nggak kaget saat memulainya, berikut beberapa tantangan yang umum dihadapi para pemula ketika belajar digital marketing dari nol.

Membagi Fokus untuk Belajar Berbagai Platform

Terdapat banyak platform untuk mengimplementasikan strategi digital marketing yang harus dipelajari. Terkadang, sulit untuk membagi fokus platform apa yang perlu dipelajari lebih dulu. 

Solusinya, kamu bisa mulai dengan membagi berdasarkan urgency atau kebutuhan utama bisnismu.

Misalnya, kalau kamu baru membuka online shop, pelajari dulu cara optimasi media sosial dan iklan berbayar seperti Facebook Ads atau TikTok Ads. Setelah itu, baru lanjut ke SEO, email marketing, atau content marketing. 

Baca Artikel Lainnya  Ide Nama Toko Unik Lucu dan Gak Pasaran !

Dengan begitu, kamu nggak kewalahan menghadapi semua hal sekaligus. Ingat, digital marketing itu maraton, bukan sprint. Pelan tapi konsisten jauh lebih baik daripada cepat tapi bingung arah.

Tren yang Berubah

Tren dalam implementasi digital marketing bisa berubah dengan sangat cepat. Ini menjadi tantangan tersendiri saat kamu sedang fokus mempelajari satu hal, tapi tiba-tiba algoritma media sosial berubah atau tren konten baru bermunculan.

Misalnya, saat kamu baru memahami strategi konten carousel di Instagram, tiba-tiba format Reels mendominasi engagement. Atau ketika kamu baru belajar SEO konvensional, Google memperbarui algoritma yang membuat strategi lama tidak lagi efektif. 

Untuk menghadapi ini, kamu perlu adaptif dan terus update informasi. Ikuti berita industri, tonton webinar, atau gabung komunitas digital marketing agar kamu bisa menyesuaikan strategi dengan cepat tanpa kehilangan arah.

Kompetitor

Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah persaingan dengan kompetitor. Dunia digital marketing sangat kompetitif karena semua bisnis ingin tampil di halaman pertama Google atau jadi viral di media sosial.

Kompetitor bisa lebih dulu membangun branding, memiliki anggaran iklan lebih besar, atau memiliki tim profesional yang mengelola campaign mereka. Tapi, bukan berarti kamu tidak bisa bersaing. 

Fokuslah pada keunikan brand-mu. Cari tahu apa yang membuat produkmu berbeda, lalu komunikasikan dengan cara yang autentik. 

Misalnya, dengan storytelling yang kuat, layanan pelanggan yang cepat, atau pengalaman pengguna yang menyenangkan. Konsistensi dan orisinalitas bisa menjadi senjata ampuh untuk bersaing dengan brand besar sekalipun.

Perilaku Konsumen yang Berubah

Selain kompetitor dan tren, tantangan lain dalam belajar digital marketing dari nol adalah perubahan perilaku konsumen. Kebiasaan konsumen bisa bergeser dengan cepat tergantung situasi ekonomi, sosial, hingga teknologi baru.

Contohnya, dulu orang lebih suka membaca artikel panjang di blog, tapi sekarang lebih banyak yang mencari informasi lewat video pendek atau carousel di media sosial. 

Perubahan kecil ini bisa berdampak besar pada strategi marketing yang kamu jalankan. Maka dari itu, penting untuk terus menganalisis data perilaku audiens .

Seperti waktu mereka paling aktif online, jenis konten yang mereka sukai, hingga platform yang paling sering mereka gunakan.

Dengan memahami perilaku konsumen secara dinamis, kamu bisa menyesuaikan strategi digital marketing secara real-time dan tetap relevan di mata audiensmu.

Kesimpulan

Belajar digital marketing dari nol memang penuh tantangan. Mulai dari riset pasar, tren yang cepat berubah, hingga memahami perilaku konsumen yang dinamis. 

Digital marketing bukan sekadar soal iklan atau media sosial, tapi tentang bagaimana kamu memahami audiens dan mengoptimalkan data untuk membangun bisnis yang tumbuh dalam jangka panjang.

Dan kabar baiknya, sekarang semua proses itu bisa jauh lebih mudah kalau kamu pakai Tokpee. Tools riset produk ini membantu kamu menemukan produk potensial, menganalisis performa kompetitor, dan memahami tren pasar hanya dengan Rp50.000 per bulan. 

Kalau kamu ingin implementasi digital marketing lebih efisien tanpa ribet, mulai aja dari Tokpee. Ayo buat strategi marketing makin tepat sasaran dengan hasil yang maksimal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Special offer

Dapatkan Tool Riset Produk Laris untuk Lejitkan Bisnis

Lihat cara kami riset produk untuk tingkatkan penjualan toko online. 👇
DOWNLOAD NOW
close-link