Salah satu strategi marketing yang banyak dijalankan saat ini yaitu strategi influencer marketing. Sebagai pengetahuan, dari influencer marketing adalah jasa yang ditawarkan influencer online untuk memasarkan produk atau layanan sebuah brand.
Seorang influencer biasanya memiliki pengikut yang sangat banyak di sosial media, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi audiensnya agar membeli produk yang mereka promosikan.
Tujuan influencer marketing adalah untuk mengenalkan produk dan meningkatkan brand awareness. Sebab, influencer cenderung memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pengikutnya, sehingga mereka bisa membuat brand yang dipromosikan lebih berkesan di antara audiensnya.
Sama seperti strategi marketing lain, saat kamu hendak menjalankan influencer marketing, kamu juga perlu mempertimbangkan cost per engagement influencer marketing. Bagaimana cara menghitungnya? Pelajari lebih lanjut pada artikel Tokpee kali ini.
Apa Itu Cost Per Engagement Influencer Marketing?
Sumber: Freepik
Cost per engagement atau biaya per ketelibatan (CPE) adalah metrik yang mengukur berapa banyak anggaran yang akan kamu belanjakan untuk setiap keterlibatan atau engagement yang dihasilkan influencer dengan konten mereka.
Engagement dalam influencer marketing bisa mencakup like, komentar, bagikan, klik, tampilan, dan bentuk tindakan lain yang menunjukkan minat dari aduiens.
CPE bisa dihitung dengan mudah. Tapi, sebelum menghitungnya kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting seputar CPE. Simak penjelasan selengkapnya di artikel Tokpee ini.
Mengapa Cost Per Engagement Influencer Marketing Penting?
CPE penting karena bisa membantu kamu mengevaluasi kinerja dan efisiensi kampanye pemasaran influencer. Dengan membandingkan CPE dari berbagai influencer, patform, atau jenis konten, maka kamu bisa mengidentifikasi apa yang paling sesuai untuk merek dan audiens yang ingin kamu tuju.
Kamu juga bisa membandingkan CPE dengan standar industri atau pesaing untuk melihat bagaimana kompetisi pasar. Selain itu, CPE juga bisa membantu kamu mengoptimalkan anggaran dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif.
Dengan menurunkan CPE, kamu bisa meningkatkan laba atau investasi (ROI) dan mendapatkan lebih banyak nilai dari kemitraan influencer yang kamu pilih.
Faktor yang Mempengaruhi Cost Per Engagement Influencer Marketing
Sebelum menghitung cost per engagement influencer marketing, ada baiknya jika kamu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi biaya tersebut. Mengutip dari Adparlor, berikut penjelasan selengkapnya.
Platform
Jumlah platform yang digunakan influencer bisa mempengaruhi biaya CPE. Misalnya, jika influencer yang ingin kamu ajak kerja sama mempunyai audiens kolektif sebanyak 100 ribu dengan 700 ribu di Instagram dan sisanya di TikTok, biasanya mereka akan mengenakan tarif gabungan untuk kedua platform tersebut.
Jadi, penting untuk mengetahui platform apa yang digunakan influencer sebelum mengajak mereka kerja sama.
Tipe Konten yang Dibuat
Perlu dipahami bahwa tidak semua konten dibuat sama. Sebagai contoh, konten yang dibuat hardselling tentu berbeda dengan konten yang softselling.
Contoh lainnya yaitu konten yang dibuat dengan durasi panjang tentu memiliki nilai yang berbeda dengan konten berdurasi pendek.
Struktuk Harga
Struktur biaya juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan sebelum menghitung CPE. Struktur ini bisa mencakup beberapa struktur, tetapi umumnya hanya ada dua struktur. Berikut penjelasannya.
- Biaya per posting: biaya tetap untuk membuat dan mempublikasikan konten. Struktur ini biaya ini paling sederhana dan sering menjadi tolak ukur industri.
- Harga berdasarkan kinerja: dibayar berdasarkan KPI yang sudah disepakati dengan influencer.
Engagement
Engagement juga menjadi salah satu faktor penentu cost per engagement influencer marketing. Kreator dengan engagement bagus seringkali mematok biaya yang tinggi.
Meski demikian, biaya yang dipatok sesuai dengan potensi jangkauan yaang mereka miliki. Jadi, tak apa berinvestasi pada influencer yang potensial.
Jumlah Pengikut
Jumlah yang dimiliki influencer juga bisa mempengaruhi biaya CPE. Influencer dengan pengikut banyak tentu memiliki harga yang berbeda untuk setiap konten yang mereka unggah.
Oleh karena itu, penting untuk menanyakan terlebih dahulu biaya endors influencer sebelum bekerja sama dengan mereka. Hal ini mempermudah kamu dalam menyesuaikan biaya atau budget infleuncer marketing yang hendak dijalankan.
Biaya Manajemen
Terakhir, faktor yang mempengaruhi CPE yaitu biaya manajemen. Biaya ini meliputi biaya perencanaan dan pengelolaan serta jaringan dan sumber. Berikut penjelasannya.
- Biaya perencanaan dan pengelolaan: jika kamu mengelola secara internal, pertimbangkan jam yang dibutuhkan anggota tim untuk mengelola konten tersebut.
- Jaringan dan sumber: ada sejumlah cara untuk meneliti dan mencari influencer, mulai dari menggunakan perangkat lunak atau agensi.
Cara Menghitung Cost Per Engagement Influencer Marketing
Setelah memperhatikan beberapa faktor di atas, kamu bisa mulai menghitung biaya influencer marketing. Saat menghitung biaya CPE, kamu harus menentukan total biaya kampanye termasuk biaya yang dibayarkan kepada influencer, agensi atau platform, serta biaya terkait lainnya.
Kamu juga harus mengecek total keterlibatan yang dihasilkan dengan konten tersebut, termasuk data like, komentar, bagikan, dan tindakan relevan lainnya.
Setelah itu, barulah kamu membagi total biaya dengan total keterlibatan untuk mendapatkan CPE. Contoh; kamu hendak menghabiskan biaya Rp1.000.000 untuk kampanye influencer marketing dan menghasilkan 10.000.000 terlibatan.
Maka, CPE yang harus kamu keluarkan sebesar Rp0,1 dari hasil perhitungan (Rp10.000.000/Rp1.000.00).
Cara Menurunkan Cost Per Engagement Influencer Marketing
Sumber: Freepik
Setiap kampanye membutukan CPE yang berbeda-beda tergantung pada kampanye yang akan dijalankan, jumlah keterlibatan yang ingin didapatkan, dan beberapa faktor lain.
Meski demikian, kamu bisa menurunkan nilai CPE. Untuk menurunkan biaya CPE dalam influencer marketing, kamu bisa menerapkan beberapa strategi.
Penting untuk memilih influencer yang tepat untuk merek dan tujuan kamu, seperti memilih influence yang mempunyai keterlibatan tinggi, audiens yang relevan, dan pengikut setia.
Hindari influencer dengan pengikut palsu atau tidak aktif, konten yang kualitasnya rendah, atau topik yang tidak relevan. Sebab, hal tersebut bisa membuat biaya yang dikeluarkan sia-sia.
Selain memilih influencer yang tepat, cara lain untuk menurunkan CPE yaitu dengan membuat kontan yang menarik. Buatlah konten dengan konsep menggabungkan ceria, jumor, esmosi, perhatian, dan memicu interaksi. Dengan demikian, konten lebih menarik dan bisa mendatangkan respon dari audiens yang melihat.
Terakhi, lakukan uji dan optimalkan kapanye dengan bereksperimen di berbagai platform, format konten, waktu posting, caption, dan call to action. Setelah melakukan pengujian, analisis data dan feed back yang didapatkan.
Berapa Biaya Endors Influencer di Indonesia?
Salah satu hal yang perlu kamu perhatikan saat hendak menjalankan strategi influencer marketing yaitu biaya endors influencer. Setiap influencer memiliki rate card yang berbeda. Di Indonesia, biaya endors influencer terbagi menjadi empat kelompok. Berikut uraiannya.
- Micro influencer dengan followers 1000 – 10.000 followers: Rp100.000 – Rp500.000 per postingan.
- Mid-tier influencer dengan pengikut sekitar 10.000 sampai 100.000 pengikut: Rp500.000 – Rp2.500.000 per unggahan.
- Macro influencer yang mempunyai pengikut 100.000 – 1.000.000 pengikut: R2.500.000 – Rp10.000.000 per postingan.
- Mega influencer dengan followers lebih dari 1.000.000: Rp10.000.000 – Rp50.000.000 per postingan.
Tapi, perlu diingat bahwa biaya di atas hanyalah estimasi. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa langsung menghubungi influencer terkait jika ingin mengajak mereka bekerja sama.
Sudah Bisa Menentukan Cost Per Engagement Influencer Marketing?
Itulah penjelasan mengenai cost per engagement influencer marketing yang penting untuk diketahui sebelum menerapkan strategi influencer marketing.
Dengan menghitung CPE, maka kamu bisa menyesuaikan anggaran yang dimiliki dengan kebutuhan kampanye. Tapi ingat, strategi influencer marketing tidak akan optimal jika kamu tidak memahami keinginan pasar.
Untuk mengetahui keinginan pasar atau customer, kamu bisa menggunakan tools dari Tokpee. Dengan Tokpee, kamu bisa mengetahui jenis produk seperti apa yang disukai customer.
Hasil data yang diberikan Tokpee bisa kamu gunakan sebagai acuan saat hendak mengembangkan usaha. Selain bisa digunakan untuk mengetahui keinginan pasar, kamu juga bisa menggunakan Tokpee untuk menganalisis kompetitor.
Tokpee menyediakan fitur untuk riset produk andalan kompetitor hingga omset yang kompetitor dapatkan. Dengan Tokpee, peluang kamu memenangkan kompetisi di pasar luas akan semakin besar. Jadi, tak perlu ragu lagi, ayo langganan Tokpee sekarang juga!