Strategi Meningkatkan Omset Penjualan Online Strategi Meningkatkan Omset Penjualan Online

7 Strategi Meningkatkan Omset Penjualan Online, Jualan Makin Kencang!

Strategi meningkatkan omset penjualan online dimulai dari positioning brand yang jelas, produk yang tepat sasaran, dan promosi yang konsisten. Setelah itu, kualitas, relasi dengan customer, networking, dan evaluasi rutin jadi “dasar” yang menjaga omzet terus naik.

Di artikel Tokpee hari ini, kita akan membahas strategi meningkatkan omset penjualan online dan info menarik lainnya!

Apa Saja Strategi Meningkatkan Omset Penjualan Online?

Halo pebisnis! Wajar sih kalau kamu ke sini untuk belajar meningkatkan omset penjualan online. Meningkatkan omzet memang salah satu tujuan paling masuk akal dalam berbisnis.

Omzet itu seperti “denyut nadi” yang menunjukkan bisnis kamu hidup dan bergerak. Tapi di sisi lain, mengejar omzet juga nggak bisa cuma mengandalkan keberuntungan atau harap-harap viral. 

Ada strategi yang perlu disusun, dicoba, lalu diulang secara konsisten. Kita akan bahas strategi dari yang paling fundamental, sampai yang sering “disepelekan.” 

Nantinya, kamu bukan cuma dapat insight, tapi juga bisa langsung punya checklist untuk dieksekusi setelah selesai baca. Omzet online itu dipengaruhi banyak faktor, tapi sederhananya, ada dua jalur utama: menambah jumlah pembeli atau menaikkan nilai transaksi per pembeli. 

Strategi di bawah ini akan membantu kamu membangun fondasi untuk keduanya. Ayo langsung aja!

Menguatkan Brand Positioning

Brand positioning itu penting dalam meningkatkan omset penjualan online. Kalau positioning kamu kuat, orang jadi cepat paham: “Oh, brand ini tuh untuk siapa dan unggulnya di mana.” 

Ini bukan soal logo bagus doang, ya, tapi soal persepsi yang tertanam di kepala calon pembeli. Coba bayangkan kamu jualan skincare. Tanpa positioning, kamu akan terdengar seperti semua toko skincare lain: “bagus, aman, murah.” 

Tapi kalau positioning kamu jelas, misalnya “skincare untuk kulit sensitif yang butuh produk minimalis tanpa banyak active,” maka audiens tertentu akan merasa, “ini gue banget.” Di titik itu, keputusan beli jadi lebih cepat karena mereka merasa relevan.

Tips cepat untuk menguatkan positioning:

  1. Tentukan 1–2 keunggulan utama yang paling masuk akal, bukan yang dipaksakan.
  2. Konsisten pakai bahasa yang sama di konten, bio toko, dan deskripsi produk.
  3. Buat pembeda yang mudah diingat seperti garansi, packaging premium, atau pelayanan super cepat.

Sesuaikan Produk dengan Target Audiens

Ini juga mempengaruhi omset penjualan online. Kalau produk atau jasa bisnismu nggak sesuai dengan target audiens, akan sulit untuk meningkatkan omset. 

Misalnya nih, kamu jual produk high-end ke pelajar. Kayaknya agak kurang masuk ya. Bukan karena pelajar nggak bisa beli, tapi karena mayoritas daya belinya tidak di level itu.

Baca Artikel Lainnya  Produk Tidak Muncul di Pencarian Tokopedia: Penyebab & Solusi

Supaya produk nyambung dengan audiens, kamu perlu melihat tiga hal:

  1. Masalah yang ingin mereka selesaikan (pain point).
  2. Preferensi mereka (misalnya suka minimalis, suka warna cerah, suka praktis).
  3. Rentang harga yang dianggap wajar.

Contohnya, kalau target kamu ibu muda, mereka biasanya suka produk yang cepat, aman, dan minim ribet. Menjual paket bundling, ukuran ekonomis, atau produk yang “sekali pakai langsung beres” cenderung lebih laku

Saat produk benar-benar sesuai targetnya, iklan lebih gampang perform, conversion rate naik, dan omzet pun ikut terdorong.

Promosi

Promosi adalah hal yang nggak boleh diskip oleh bisnis apa pun. Gimana caranya kamu mau meningkatkan omset penjualan kalau brand-mu nggak pernah dipromosiin. 

Promosi bukan selalu berarti diskon besar-besaran, tapi tentang bagaimana kamu membuat orang sadar, tertarik, lalu membeli.

Promosi yang efektif biasanya terbagi menjadi beberapa jenis:

  1. Promosi awareness: konten edukasi, hiburan, atau viral hook untuk menjangkau orang baru.
  2. Promosi konversi: diskon terbatas, voucher, gratis ongkir, bundling, flash sale.
  3. Promosi retensi: bonus repeat order, membership, reminder WhatsApp, atau program poin.

Kalau kamu baru mulai, kombinasikan promosi yang “ringan tapi rutin”: misalnya 3–4 konten seminggu, 1 live per minggu, plus 1 promo kecil yang konsisten.

Omzet sering naik bukan karena satu promo besar, tapi karena ritme promosi yang stabil.

Memperhatikan Kualitas Produk

Pernah dengar istilah “ada harga, ada kualitas” kan. Nah, itu masih berhubungan dengan meningkatkan omset penjualan online. 

Kalau kualitasnya jelek, mau semurah apa pun juga customer nggak bakal repurchase. Apalagi customer zaman sekarang sudah pintar: mereka baca review, bandingin toko, dan gampang pindah ke kompetitor.

Kualitas yang dimaksud bukan hanya kualitas produk inti, tapi juga:

  1. Kualitas packaging (rapi, aman, tidak bocor/penyok).
  2. Kejelasan informasi (komposisi, ukuran, cara pakai).
  3. Konsistensi hasil (rasa makanan stabil, jahitan rapi, warna tidak beda jauh).
  4. Kecepatan dan ketelitian pengiriman.

Saat kualitas bagus, kamu akan dapat efek domino: rating naik, review positif menumpuk, algoritma marketplace lebih “sayang”, dan biaya promosi bisa lebih hemat karena penjualan organik ikut tumbuh.

Membangun Hubungan dengan Customer

Sebagai customer di berbagai jenis bisnis, memiliki hubungan dengan bisnis itu penting loh. Contohnya, aku termasuk customer beberapa coffee shop di Jakarta untuk WFC. 

Nah, ada dua coffee shop favoritku yang selalu aku kunjungi tiap minggu karena staff mereka bisa membangun hubungan yang baik denganku. Hal sederhana seperti menyapa, ingat preferensi, atau respons yang ramah membuat customer merasa dihargai.

Baca Artikel Lainnya  6 Cara Jualan di Tokopedia Cepat Laku Dibandingkan Toko Lain!

Di online pun prinsipnya sama, hanya bentuknya berbeda. Kamu bisa membangun hubungan dengan cara:

  1. Fast response dan sopan (bahkan saat komplain).
  2. Follow-up setelah pembelian: “Barangnya sudah sampai?”
  3. Personal touch: kartu ucapan, bonus kecil, atau message yang terasa manusiawi.
  4. Mengajak customer masuk komunitas (broadcast promo, grup VIP, membership).

Customer yang merasa dekat biasanya lebih gampang repeat order, lebih tahan terhadap harga, dan bahkan rela merekomendasikan brand kamu secara sukarela. Ini salah satu strategi paling “murah” tapi dampaknya besar ke omzet.

Perluas Networking

Networking dalam bisnis tentu penting. Kamu bahkan bisa belajar dari pebisnis serupa. Meskipun mereka kompetitor, tapi terkadang justru kita bisa belajar banyak dari mereka. 

Kamu bisa belajar tentang cara mereka membuat konten, cara mereka mengemas produk, hingga strategi promo yang mereka jalankan di momen tertentu.

Networking juga bisa dilakukan lewat:

  1. Komunitas seller, UMKM, atau event bisnis.
  2. Kolaborasi dengan brand lain yang audiensnya mirip (cross selling).
  3. Kerja sama dengan affiliate, reseller, atau micro-influencer.

Btw kalau kamu mau cek performa kompetitor, sekarang bisa mudah cuma pakai satu tool marketing. Tokpee namanya. 

Dengan tools seperti ini, kamu bisa membandingkan harga, strategi live shopping, bid keywords paling optimal, dan fitur lainnya yang memudahkanmu untuk meningkatkan omset penjualan.

Evaluasi

Evaluasi itu penting. Kalau kamu meningkatkan omset penjualan online, kamu harus paham aspek apa yang perlu diimprove. Banyak bisnis rajin jualan tapi jarang melihat data, akhirnya mengulang kesalahan yang sama.

Minimal, evaluasi rutin ini:

  1. Produk mana yang paling laku dan paling untung banyak (bukan cuma paling ramai).
  2. Platform mana yang paling efektif (TikTok, Shopee, Instagram, website).
  3. Konten/iklan mana yang paling menghasilkan conversion.
  4. Penyebab keranjang batal (harga? ongkir? kurang trust?).

Buat jadwal evaluasi yang realistis, misalnya mingguan untuk operasional (stok, order, CS) dan bulanan untuk strategi (produk unggulan, promo, target omzet). Dengan evaluasi, strategi kamu jadi makin tajam dan pengeluaran jadi lebih efisien.

Kesimpulan

Meningkatkan omzet bukan soal satu trik, melainkan gabungan dari kebiasaan bisnis yang sehat. Mulai dari brand positioning yang jelas, produk yang sesuai target, promosi yang konsisten, hingga menjaga kualitas dan membangun hubungan dengan customer.

Semuanya saling nyambung dan saling menguatkan. Ditambah dengan networking dan evaluasi rutin, kamu punya sistem yang bukan cuma menaikkan omzet sekali, tapi menjaga pertumbuhan dalam jangka panjang.

Kalau kamu ingin meningkatkan omzet secara lebih terukur, kamu bisa mulai dari satu hal dulu minggu ini. Misalnya, rapikan positioning dan cek ulang biaya promosi, lalu lanjut ke langkah berikutnya. 

Dan kalau kamu butuh cara yang lebih cepat untuk membaca pergerakan kompetitor serta mengukur performa pemasaran, Tokpee bisa menjadi alat bantu yang membuat keputusanmu lebih berbasis data, bukan sekadar feeling!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Special offer

Dapatkan Tool Riset Produk Laris untuk Lejitkan Bisnis

Lihat cara kami riset produk untuk tingkatkan penjualan toko online. 👇
DOWNLOAD NOW
close-link