Cara Menghitung Biaya Pemasaran Cara Menghitung Biaya Pemasaran

Panduan Budget Aman, Ini Cara Menghitung Biaya Pemasaran yang Anti Boros

Cara menghitung biaya pemasaran bisa dilakukan dengan mengidentifikasi pengeluaran, mengalokasikan budget, dan membuat laporan evaluasi. Rumus sederhananya adalah total biaya pemasaran dibagi total penjualan, lalu dikalikan 100 untuk mengetahui persentasenya. Kita akan membahas cara menghitung biaya pemasaran bersama langkah-langkah praktis yang bisa langsung kamu terapkan di bisnismu.

Cara Menghitung Biaya Pemasaran

Menentukan Jenis-jenis Pengeluaran

Cara menghitung biaya pemasaran yang pertama adalah dengan menentukan jenis-jenis pengeluaran. Dalam strategi pemasaran, terdapat beberapa komponen utama yang harus diperhatikan. 

Komponen utamanya mulai dari biaya riset pasar, promosi, iklan digital, branding, event marketing, hingga biaya software pendukung. 

Dengan memetakan setiap jenis pengeluaran sejak awal, kamu bisa lebih mudah melihat area mana yang paling besar menyedot anggaran dan mana yang bisa dihemat.

Mengumpulkan Data

Setelah itu, kumpulkan data dan informasi yang terkait dengan biaya pemasaran. Misalnya, catat semua biaya iklan berbayar di Facebook Ads, Google Ads, atau TikTok Ads, lalu masukkan juga biaya cetak brosur atau banner. 

Jangan lupa masukkan biaya tenaga kerja, biaya tools seperti Tokpee, hingga biaya kolaborasi dengan influencer. 

Semakin detail data yang kamu kumpulkan, semakin akurat juga perhitungan biaya pemasaran bisnismu.

Mengalokasikan Budget

Setelah memahami jenis pengeluaran dan mengumpulkan datanya, langkah berikutnya adalah mengalokasikan budget ke setiap komponen. 

Misalnya, jika bisnismu lebih fokus di ranah digital, kamu bisa mengalokasikan 60% untuk iklan digital, 20% untuk konten, 10% untuk influencer, dan 10% untuk riset. 

Kamu juga perlu melakukan budget tracking dari waktu ke waktu untuk memastikan anggaran tidak melebihi batas. Dengan begitu, strategi pemasaranmu tetap berjalan sesuai rencana tanpa boros biaya.

Membuat Laporan

Cara menghitung biaya pemasaran untuk bisnis yang baru berkembang biasanya menggunakan rumus sederhana, yaitu persentase x jumlah anggaran. 

Misalnya, sebuah UMKM dengan omzet Rp100 juta ingin mengalokasikan 10% untuk pemasaran. Maka, total biaya pemasaran yang ideal adalah Rp10 juta. 

Baca Artikel Lainnya  Cek Pilihan Nama Toko yang Modern dan Kekinian untuk Bisnis Zaman Sekarang!

Dari angka tersebut, kamu bisa membaginya lagi ke dalam komponen yang sudah ditentukan sebelumnya, misalnya Rp5 juta untuk digital ads, Rp3 juta untuk konten, dan Rp2 juta untuk promosi offline.

Membuat Evaluasi

Langkah terakhir adalah membuat evaluasi dari laporan biaya pemasaran yang sudah berjalan. 

Evaluasi ini penting untuk melihat apakah pengeluaran yang dilakukan sudah sebanding dengan hasil yang didapat, misalnya peningkatan penjualan, jumlah leads baru, atau engagement di media sosial. 

Jika ada komponen yang kurang efektif, kamu bisa mengurangi alokasinya di periode berikutnya dan menambah di komponen yang lebih memberikan hasil. Dengan begitu, strategi pemasaranmu akan semakin matang dan efisien.

Fungsi Menghitung Biaya Pemasaran

Bukan hanya sekadar catatan finansial, menghitung biaya pemasaran juga punya banyak fungsi penting untuk kelangsungan bisnismu. 

Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa lebih mudah membuat keputusan strategis tanpa takut salah langkah. Berikut ini beberapa fungsi biaya pemasaran yang perlu kamu ketahui:

Menyesuaikan Budget dengan Strategi Pemasaran

Dengan mengetahui rincian biaya pemasaran, kamu bisa menyesuaikan budget dengan strategi yang sedang dijalankan. 

Misalnya, kalau target bisnismu ingin memperkuat brand awareness, maka porsi terbesar bisa kamu alokasikan ke iklan digital dan konten kreatif. 

Sebaliknya, jika fokusmu adalah meningkatkan konversi penjualan, budget bisa lebih diarahkan ke promo, diskon, atau kerja sama dengan influencer. 

Intinya, biaya pemasaran yang jelas akan membantu bisnismu tetap on track dengan tujuan yang ingin dicapai.

Membantu Inovasi

Menghitung biaya pemasaran juga membantu membuka peluang untuk berinovasi. Dari laporan pengeluaran, kamu bisa melihat strategi mana yang boros tapi kurang efektif, serta strategi mana yang hemat tapi hasilnya maksimal. 

Dengan data ini, kamu bisa mencoba hal-hal baru. Misalnya beralih dari iklan cetak ke iklan digital, atau dari iklan digital biasa ke strategi berbasis konten video. Inovasi semacam ini akan membuat bisnismu lebih adaptif mengikuti tren pasar.

Mencegah Kekeliruan dalam Menentukan Strategi

Sering kali bisnis mengalami kerugian karena salah mengalokasikan budget pemasaran. Nah, dengan rutin menghitung biaya pemasaran, risiko ini bisa dicegah. 

Kamu jadi paham dengan jelas apakah dana yang dikeluarkan benar-benar memberikan hasil atau hanya terbuang percuma. 

Baca Artikel Lainnya  Kunci Sukses Jualan dengan Shopee Seller Center

Dengan begitu, bisnismu bisa terhindar dari keputusan impulsif, seperti mengeluarkan dana besar untuk iklan yang ternyata tidak efektif.

Apa Saja Jenis Biaya Pemasaran?

Pemasaran Langsung

Kategori ini mencakup biaya untuk aktivitas tatap muka atau interaksi langsung dengan calon pelanggan. Contohnya adalah mengikuti pameran, mengadakan event promosi, atau presentasi penjualan.

Branding

Membangun citra brand juga butuh biaya, mulai dari mendesain logo, membuat identitas visual, hingga menggelar campaign branding agar brand lebih mudah dikenal dan diingat oleh konsumen.

Produksi Materi Pemasaran

Jenis biaya ini digunakan untuk membuat berbagai materi promosi, seperti brosur, video iklan, desain cetak, maupun konten digital yang bisa memperkuat pesan pemasaran.

Iklan

Kategori ini mencakup pengeluaran untuk membeli ruang iklan, baik secara online maupun offline. Misalnya, iklan di media sosial, banner digital, atau papan iklan luar ruangan.

Promosi Penjualan

Jenis biaya ini biasanya digunakan untuk kegiatan promosi, seperti memberikan diskon, voucher, hadiah, atau program loyalitas pelanggan sehingga mereka tetap rutin berbelanja.

Riset Pasar

Agar strategi lebih tepat sasaran, diperlukan biaya untuk melakukan survei, wawancara, hingga analisis data. Tujuannya adalah memahami kebiasaan konsumen, preferensi mereka, serta tren pasar yang sedang berkembang.

Digital Marketing

Di era serba online, biaya ini meliputi strategi digital seperti iklan berbayar, pengelolaan konten media sosial, optimasi SEO, hingga email marketing untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Kalau ngomongin biaya riset pasar, ada cara yang lebih efektif dan pastinya ramah di kantong. Jawabannya: pakai Tokpee

Dengan hanya Rp50.000 per bulan, kamu sudah bisa melakukan riset produk terlaris, menganalisis performa kompetitor, mengecek analisis produk, hingga menemukan bid keywords terbaik untuk bisnismu. 

Semua fitur ini membuat strategi pemasaran jadi lebih terarah tanpa bikin budget jebol. Ayo coba Tokpee sekarang juga dan buktikan sendiri bagaimana riset pasar bisa lebih mudah, cepat, dan tentunya hemat!

Kesimpulan

Menghitung biaya pemasaran bukan sekadar soal mencatat angka, tapi juga strategi untuk mengelola bisnis agar lebih efisien dan menguntungkan. 

Prosesnya bisa dimulai dari menentukan jenis pengeluaran yang perlu dicatat, mengumpulkan data pemasaran, mengalokasikan budget sesuai prioritas, hingga membuat laporan yang rapi.

Jangan lupa, evaluasi juga jadi bagian penting dalam menghitung biaya pemasaran. Dengan evaluasi rutin, kamu bisa tahu strategi mana yang efektif, mana yang perlu diperbaiki, sekaligus menjaga agar pengeluaran tetap sesuai rencana. 

Pada akhirnya, pemahaman tentang biaya pemasaran akan membantu bisnis kamu bertumbuh lebih sehat dan siap bersaing di pasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Special offer

Dapatkan Tool Riset Produk Laris untuk Lejitkan Bisnis

Lihat cara kami riset produk untuk tingkatkan penjualan toko online. 👇
DOWNLOAD NOW
close-link