Untung Mana Ayam Petelur atau Pedaging Untung Mana Ayam Petelur atau Pedaging

Untung Mana Ayam Petelur atau Pedaging? Simak Perbandingan Lengkapnya

Jika berbicara soal untung mana ayam petelur atau pedaging, jawabannya tergantung pada modal, waktu, dan strategi pemasaran yang dimiliki. Ayam petelur memberi keuntungan jangka panjang melalui hasil telur setiap hari, sedangkan ayam pedaging menghasilkan keuntungan cepat dalam waktu panen singkat. Keduanya memiliki potensi besar, tetapi pilihan terbaik ditentukan oleh target usaha dan kapasitas pengelolaan.

Untung Mana Ayam Petelur atau Pedaging? Ini Perbandingannya!

Untung Mana Ayam Petelur atau Pedaging? Ini Perbandingannya

Tertarik untuk memulai bisnis ternak ayam, tetapi masih bingung memilih bisnis ayam petelur atau ayam pedaging? Banyak calon peternak pemula yang menghadapi dilema ini. 

Untuk memudahkanmu membandingkan untung mana antara ayam petelur dan ayam pedaging, yuk kita pakai ilustrasi sederhana. Anggap saja kamu memulai usaha dengan 100 ekor ayam.

Ayam Petelur

Dari 100 ekor ayam, biasanya sekitar 90% bisa menghasilkan telur setiap hari, jadi rata-rata kamu akan mendapat 90 butir telur per hari.

  • Harga telur per butir: ± Rp2.500
  • Pendapatan harian: 90 × Rp2.500 = Rp225.000
  • Pendapatan bulanan: Rp225.000 × 30 hari = Rp6.750.000

Nah, untuk biaya pakan, vitamin, dan perawatan 100 ekor ayam, kamu bisa menghabiskan sekitar Rp2.500.000–Rp3.000.000 per bulan, bisa juga tergantung harga pakan di daerahmu. 

Perkiraan keuntungan bersih yang bisa kamu dapat berkisar di angka Rp3.750.000–Rp4.250.000 per bulan.

Ayam Pedaging (Broiler)

Ayam broiler biasanya dijual dalam keadaan hidup dengan harga sekitar Rp25.000 per kg. Berat rata-rata ayam siap panen adalah 1,8 kg. Jika semua 100 ekor sudah mencapai berat ideal:

Pendapatan per siklus: 100 ekor × 1,8 kg × Rp25.000 = Rp4.500.000

Biaya pakan dan operasional untuk memelihara 100 ekor ayam pedaging per siklus berkisar di Rp2.500.000–Rp3.000.000. Itu artinya, keuntungan bersih per siklus berkisar Rp1.500.000–Rp2.000.000.

Baca Artikel Lainnya  9 Ide Bisnis yang Cepat Menghasilkan Uang Tanpa Modal Besar

Karena ayam pedaging hanya bisa dipanen sekali per ±35 hari atau sekitar sebulan, maka keuntungan bulanannya sulit melebihi angka tersebut. 

Akan lebih untung jika kamu memperbesar jumlah ayam atau memakai sistem kemitraan yang bisa menambah jumlah siklus panen.

Apa Bedanya Ayam Petelur dan Ayam Pedaging?

Apa Bedanya Ayam Petelur dan Ayam Pedaging

Meskipun sama-sama mengurus ayam sebagai produk utama dalam bisnis ini, ayam petelur dan ayam pedaging tentunya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. 

Memahami perbedaan ini akan membantumu menyesuaikan modal, strategi, dan target pasar. Pahami beberapa poin berikut ini supaya kamu bisa menentukan mana yang paling cocok dengan kondisi dan tujuan bisnismu.

Persiapan Modal Awal

Modal awal bisnis ayam petelur cenderung lebih besar karena selain kandang biasa, kamu biasanya memerlukan kandang baterai atau sistem rak khusus untuk memudahkan pengambilan telur dan menjaga kebersihan. 

Selain itu, fluktuasi harga pakan sangat mempengaruhi produktivitas ayam petelur karena kualitas pakan yang menurun bisa berdampak langsung pada jumlah telur yang dihasilkan.

Untuk ayam broiler atau pedaging, modal awal bisa lebih fleksibel karena kandang yang digunakan tidak harus berbentuk baterai, namun tetap perlu diperhitungkan biaya pakan yang cukup besar dalam waktu singkat. 

Fluktuasi harga ayam per ekor di pasaran juga akan memengaruhi nilai investasi awal yang kamu siapkan.

Hasil Keuntungan dan Stabilitas

Bisnis ayam petelur menawarkan pemasukan harian yang lebih stabil karena produksi telur berlangsung terus-menerus. Dengan manajemen yang baik, kamu bisa menikmati keuntungan jangka panjang dari penjualan telur setiap hari.

Berbeda halnya dengan ayam broiler, bisnis ini lebih cocok untuk kamu yang ingin modal awal lebih kecil dan perputaran modal cepat. 

Dalam jangka pendek, ayam pedaging memang bisa memberi keuntungan lebih cepat karena waktu panennya singkat, namun sifatnya musiman per siklus, bukan harian seperti ayam petelur.

Jenis Pakan

Jenis pakan juga menjadi pembeda penting antara keduanya. Ayam pedaging membutuhkan pakan dengan kandungan protein dan energi yang lebih tinggi untuk mempercepat pertumbuhan bobot tubuh hingga mencapai target panen. 

Baca Artikel Lainnya  Resiko Usaha Adalah Kemungkinan Kerugian yang Dihadapi Pengusaha, Ini Penjelasannya

Sementara itu, ayam petelur memerlukan pakan seimbang dengan kandungan protein sedang, kalsium tinggi, dan nutrisi tambahan untuk menjaga kualitas cangkang telur dan konsistensi produksi. 

Memilih pakan yang tepat untuk masing-masing jenis ayam akan sangat memengaruhi performa bisnis ayam milikmu.

Jenis Usaha

Kalau ingin memulai usaha ayam pedaging, sistem kemitraan sering menjadi pilihan yang aman dan menguntungkan. Dengan kemitraan, kamu biasanya sudah mendapat bibit, pakan, obat-obatan, hingga jaminan pembelian hasil panen dari perusahaan mitra sehingga risiko fluktuasi harga pasar bisa lebih terkendali. 

Ayam pedaging memiliki usia panen relatif singkat, sekitar 34–36 hari, yang artinya kamu bisa memutar modal lebih cepat.

Berbeda dengan ayam petelur yang bisa diurus secara mandiri tanpa harus bergantung pada kemitraan. Kamu membutuhkan manajemen pakan, perawatan, dan pemasaran yang lebih konsisten, tapi hasilnya bisa memberi pemasukan stabil setiap hari.

Gunakan Tokpee untuk Memaksimalkan Bisnis Ayammu!

Gunakan Tokpee untuk Memaksimalkan Bisnis Ayammu

Mulai dari riset harga telur dan ayam di pasaran, cek tren penjualan, sampai analisis kompetitor, semua bisa kamu lakukan di Tokpee

Akan lebih mudah jika kamu nggak perlu bingung menentukan harga jual atau mencari pembeli, karena semua data di pasar dapat kamu akses dengan mudah dari satu tools marketing canggih. 

Dengan Tokpee, kamu bisa memanfaatkan fitur:

  1. Riset harga ayam dan telur terbaru setiap hari
  2. Pantau tren permintaan di pasar
  3. Lihat strategi pemasaran kompetitor
  4. Optimalkan bid iklan dengan riset keyword

Cuma Rp50.000/bulan, usaha ternakmu bisa lebih terarah dan cuan maksimal. Daftar sekarang di Tokpee supaya ayammu nggak cuma beternak dan bertelur, tapi juga sukses memberikan keuntungan!

Kesimpulan: Pilih Sesuai Tujuan dan Kapasitas Bisnismu

Kalau ditanya untung mana ayam petelur atau pedaging, jawabannya sebenarnya tergantung tujuan dan kapasitasmu sebagai pemula. 

Kalau mau pemasukan stabil setiap hari dan siap modal agak besar, ayam petelur bisa menjadi pilihan tepat. Tapi kalau mau perputaran modal cepat dan usaha dengan siklus pendek, ayam pedaging bisa menjadi pilihan yang lebih cocok.

Sebagai pemula, penting untuk realistis menilai kemampuan modal, waktu, dan pengetahuan yang kamu miliki. Jangan lupa, di dunia ternak, strategi pemasaran dan riset pasar juga sama pentingnya dengan perawatan ayam itu sendiri!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Special offer

Dapatkan Tool Riset Produk Laris untuk Lejitkan Bisnis

Lihat cara kami riset produk untuk tingkatkan penjualan toko online. 👇
DOWNLOAD NOW
close-link