Apa Bedanya Marketing dan Pemasaran Produk?
Banyak yang menyamakan “marketing” dan “pemasaran produk”, padahal keduanya memiliki fokus yang sedikit berbeda.
Marketing secara umum mencakup seluruh usaha brand dalam menarik pelanggan. Mulai dari campaign, branding, hingga promosi.
Sementara itu, strategi pemasaran produk lebih menitikberatkan pada bagaimana produk itu sendiri dikembangkan, ditempatkan (positioning) di pasar, ditetapkan harganya, dan dipromosikan agar audiens punya alasan kuat untuk membeli.
Artinya, strategi pemasaran produk mencakup aspek internal produk (fitur, kualitas, desain) dan eksternal (komunikasi, distribusi, penawaran).
Dalam strategi ini, selalu ada proses perbaikan produk agar semakin sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dengan proses ini, kepuasan dan loyalitas pelanggan bisa ditingkatkan.
Langkah-Langkah Menyusun Strategi Pemasaran Produk yang Efektif

Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu terapkan sebagai fondasi strategi pemasaran produk yang efektif:
Riset Pasar dan Kenali Target Audiens
Riset pasar adalah pondasi dari strategi pemasaran apa pun. Tanpa data, kamu akan menebak-nebak tanpa kepastian. Beberapa metode riset yang bisa kamu lakukan:
- Wawancara langsung dengan calon pelanggan
- Analisis produk atau campaign kompetitor
- Menggunakan data internal (CRM, histori transaksi pelanggan)
- Survei via kuesioner, baik offline maupun online
- Menelusuri indikator media sosial dan data analytic website
Dari riset ini, kamu dapat menyimpulkan profil audiens: preferensi, kendala yang mereka hadapi, media yang sering mereka gunakan, serta range harga yang dianggap ideal.
Informasi seperti “apa masalah utama audiens?”, “apa yang mereka cari dari produk?”, “berapa mereka bersedia membayar?” sangat penting untuk membantumu merancang produk dan strategi yang sesuai.

Ngomongin soal riset, kamu ngga perlu ribet buang-bunag waktu dan budget karena Tokpee bisa memudahkanmu dalam proses ini.
Kamu bisa dengan mudah riset produk terlaris, bid keywords untuk jualan, analisis performa kompetitor, dan cek omset mereka perbulan.
Dengan Tokpee, mengembangkan strategi pemasaran produk yang lebih efektif bisa lebih mudah dan nggak salah langkah.
Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur (SMART)
Sebelum melangkah ke penerapan strategi, kamu perlu paham dulu apa yang ingin dicapai. Tujuan membuat semua strategi lebih fokus dan mudah diukur. Beberapa contoh tujuan dalam pemasaran produk yaitu:
- Meningkatkan brand awareness di pasar target
- Meningkatkan volume penjualan atau omzet produk
- Meningkatkan engagement atau keterlibatan pengguna
- Meningkatkan traffic situs web atau toko online
- Memperluas pangsa pasar ke segmen baru
Pastikan setiap tujuan bersifat SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Misalnya: “Naikkan penjualan 20 % dalam 3 bulan ke depan” atau “Tingkatkan traffic dari kanal organik sebanyak 30 % dalam 6 bulan”.
Menentukan Harga Jual Berdasarkan Value & Kompetitor
Menetapkan harga tidak boleh sembarangan. Berikut pendekatan yang bisa kamu lakukan:
- Bandingkan produk kamu dengan produk kompetitor di pasar
- Perhitungkan nilai tambah (USP) yang membuat produkmu unik
- Lakukan survei pada audiens: “Berapa harga ideal menurutmu?”
- Hitung biaya produksi, overhead, margin keuntungan yang diinginkan
Pada akhirnya, harga yang kamu tetapkan harus logis di mata konsumen: tidak terlalu tinggi sehingga terkesan mahal, namun juga tidak terlalu rendah sampai merugikan bisnis.
Merancang Rencana Peluncuran Produk (Product Launch)
Setelah semua “fondasi” selesai, riset, tujuan, harga, maka saatnya meluncurkan produk. Supaya peluncuranmu sukses, perhatikan:
- Platform yang tepat (website, marketplace, media sosial) sesuai karakter audiens
- Waktu peluncuran yang strategis (hindari momen ramai holidays jika belum siap)
- Konten komunikasi yang relevan dan memikat
- Tahapan pra-launch (teaser), soft launch, dan peluncuran resmi
Di fase ini kamu bisa membangun antisipasi, menguji respons awal, dan menyesuaikan strategi ketika benar-benar diluncurkan.
Contoh Strategi Pemasaran Produk yang Efektif

Untuk mengilustrasikan konsep di atas, berikut beberapa contoh strategi pemasaran produk yang bisa kamu terapkan:
SEO (Search Engine Optimization)
Optimasi SEO membantu agar produk atau situsmu muncul di hasil pencarian seperti Google. Beberapa unsur penting yang harus diperhatikan yaitu:
- Riset kata kunci terkait produk
- Membuat konten yang menjawab kebutuhan audiens (artikel, panduan, FAQ)
- Internal linking & backlink berkualitas
- Optimasi aspek teknis: kecepatan situs, struktur URL, meta tag
Dengan SEO yang konsisten, traffic organik meningkat dan produkmu punya peluang besar ditemukan oleh calon pelanggan dengan intent yang tinggi.
Social Media Marketing
Gunakan media sosial (Instagram, Facebook, TikTok, LinkedIn) untuk membangun awareness dan interaksi dengan audiens. Beberapa cara yang bisa kamu terapkan:
- Konten edukatif, storytelling, user-generated content
- Carousel, video pendek, infografis
- Iklan berbayar (targeting spesifik)
- Engagement langsung: Q&A, polling, livesession
Tujuannya bukan hanya jualan langsung, tapi membangun relasi dengan audiens agar mereka percaya dan ingat brand kamu.
Influencer / KOL Marketing
Bekerja sama dengan influencer atau Key Opinion Leaders (KOL) dapat memperluas jangkauan dan membangun kredibilitas. Beberapa poin yang perlu diperhatikan:
- Pilih influencer yang sesuai niche produk
- Bentuk kerjasama transparan (review jujur, konten kreatif)
- Gunakan kupon atau link afiliasi agar aktivitas bisa diukur
- Rekomendasi dari figur yang dipercaya audiens sering lebih efektif daripada iklan biasa.
Partisipasi Event & Pameran
Menghadiri event seperti bazar, pameran industri, atau festival memudahkan interaksi langsung dengan calon pelanggan. Keuntungannya:
- Demo atau coba langsung produk
- Mendapatkan feedback langsung
- Membangun networking dengan pemain industri
- Meningkatkan brand visibility offline
Kalau kamu punya pop-up booth menarik, kemungkinan audiens akan datang lebih banyak.
Promo & Diskon Strategis
Promo tetap menjadi cara ampuh untuk memicu pembelian. Contoh promo yang bisa kamu terapkan:
- Diskon langsung, cashback, buy 1 get 1
- Free gift atau bonus pembelian
- Early bird discount (harga spesial bagi yang beli lebih awal)
- Paket bundling produk
Pastikan promo dijalankan dalam periode tertentu dan komunikasikan urgensi agar audiens segera membeli.
Iklan Tradisional (Outdoor & Televisi)
Meskipun digital mendominasi, iklan tradisional tetap relevan terutama untuk menjangkau audiens yang kurang aktif online:
- Billboard atau signage di area strategis
- Iklan televisi lokal atau nasional
- Iklan radio (terutama untuk segmen lokal)
Tips Strategi Pemasaran Produk yang Efektif Berjalan Lebih Baik
- Uji coba (A/B testing): coba varian konten, headline, kampanye iklan, harga, dan lihat mana yang paling efektif.
- Pantau metrik penting: Seperti CTR (click-through rate), konversi, retensi, lifetime value pelanggan.
- Gunakan automation tools: Email Marketing Automation, manajemen media sosial, CRM.
- Listening & feedback loop: Selalu pantau feedback pelanggan dan tanggapi cepat untuk perbaikan produk dan layanan.
- Sesuaikan strategi secara berkala: Tren berubah cepat. Apa yang efektif hari ini bisa usang besok.
Kesimpulan
Mengimplementasikan strategi pemasaran produk yang efektif memang memerlukan perencanaan matang dari sisi riset pasar, penetapan tujuan, harga, hingga peluncuran produk.
Tahapan eksekusi seperti SEO, media sosial, influencer, event, promosi, dan iklan tradisional harus disesuaikan dengan karakter audiens dan positioning produkmu.
Dengan pendekatan yang terstruktur, diiringi dengan pengukuran dan perbaikan rutin, strategi ini akan membantumu memaksimalkan penjualan dan membangun brand yang kuat!